Pada 4 Juni, Korea Utara dikabarkan telah melakukan uji tembak delapan rudal balistik jarak pendek dalam 35 menit, dari setidaknya empat lokasi, termasuk wilayah pesisir barat dan timur dan dua wilayah pedalaman di utara dan dekat ibu kota.
Kepala Staf Pertahanan Gabungan Korea Selatan mengatakan rudal itu terbang sejauh 110 hingga 670 kilometer pada ketinggian maksimum 25 hingga 80 kilometer.
Setelah uji coba Korea Utara, Utusan Khusus AS untuk Korea Utara yang bernama Sung Kim mengatakan Washington sedang "mempersiapkan semua kemungkinan dalam koordinasi erat dengan sekutu Asia".
Sung Kim mengatakan itu saat berpartisipasi dalam pertemuan trilateral di Seoul dengan rekan-rekan Korea Selatan dan Jepang.
Diketahui, Korea Utara belum membuat kesimpulan tentang rencananya untuk menggunakan rudal nuklir terhadap apa yang dianggapnya sebagai ancaman keamanan eksistensial dari AS.
Korea Utara tampaknya bertujuan untuk menekan AS agar menerima jaminan ekonomi dan keamanan Pyongyang. (*)
Source | : | Channel News Asia,Eurasian Times |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar