Katanya, tante, adik dan ibu angkatnya terlibat dalam kejadian ini.
Bahkan, ia menjelaskan dalam proses ini, ibu kandung Erayani disebut telah meninggal dunia.
"Kalau mama kandungnya kan diperankan meninggal.
Dan dikontak hape si Era kan diganti nama sebagai angah," sebutnya.
Ia juga menjelaskan, jika saat di Lahat, anaknya tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya.
Hal tersebut diungkapkan S, membantah keterangan ibu Erayani yang menyebut bahwa tidak ada upaya atau pencobaan pembunuhan yang dilakukan Erayani.
"Iya anak saya mana tau kalau mau dibunuh, sadarnya kan baru sekarang," katanya.
Ia menjelaskan, saat itu, anaknya akan ditenggelamkan di Sungai Lematang, yang berada di Lahat.
Katanya, itu juga atas suruhan ibu angkat Erayani.
Ia menjelaskan, anaknya juga tidak dapat menggunankan handphone.
"Mau akses hp gimana hp anak saya aja dijual, yang bulan Desember itu masih di rumah Syafni (ibu angkat Erayani)," sebutnya.