GridHot.ID - Kasus pernikahan sesama jenis di Kota Jambi terus berlanjut.
Bahkan, antara korban dan keluarga Erayani saling bantah.
Melansir gridpop.id, Erayani alias Ahnan Arrafif si laki-laki jadi-jadian punya segudang trik demi bisa menutupi identitasnya di hadapan sang istri sebut saja Mawar.
Benar saja, Mawar bahkan tak curiga hingga rumah tangganya dengan Erayani bisa bertahan selama 10 bulan.
Dilansir dari tribunnewsmaker.com, bahkan kini ibu mertua Erayani sampai menantang keluarga besannya untuk bersumpah di atas kitab suci Alquran.
Ibu Mawar (nama samaran korban) mengaku tak terima, ibu kandung Erayani menyebut anaknya hanya diam saat dikenalkan sebagai teman bukan istri oleh pelaku.
"Gak ada dikenalkan sebagai teman, mereka itu emang sudah sindikatnya.
Toh barang-barag yang mereka pake juga pake uang anak saya.
Kalau emang licik ya tetep licik mas. Penipu kan memang seribu jalan," kata S, saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, Jumat (8/7/2022).
Ia menjelaskan, mereka melakukan penipuan ini secara teratur.
Katanya, tante, adik dan ibu angkatnya terlibat dalam kejadian ini.
Bahkan, ia menjelaskan dalam proses ini, ibu kandung Erayani disebut telah meninggal dunia.
"Kalau mama kandungnya kan diperankan meninggal.
Dan dikontak hape si Era kan diganti nama sebagai angah," sebutnya.
Ia juga menjelaskan, jika saat di Lahat, anaknya tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya.
Hal tersebut diungkapkan S, membantah keterangan ibu Erayani yang menyebut bahwa tidak ada upaya atau pencobaan pembunuhan yang dilakukan Erayani.
"Iya anak saya mana tau kalau mau dibunuh, sadarnya kan baru sekarang," katanya.
Ia menjelaskan, saat itu, anaknya akan ditenggelamkan di Sungai Lematang, yang berada di Lahat.
Katanya, itu juga atas suruhan ibu angkat Erayani.
Ia menjelaskan, anaknya juga tidak dapat menggunankan handphone.
"Mau akses hp gimana hp anak saya aja dijual, yang bulan Desember itu masih di rumah Syafni (ibu angkat Erayani)," sebutnya.
Ia juga menantang pihak Erayani untuk bersumpah atas keterangan yang mereka.
"Berani sumpah Alquran gak itu orang-orang keluarga Erayani, sumpah talqin.
Mereka itu sudah banyak makan uang loh, wajar aja kalau ngelak," katanya.
"Maling mana ada yang ngaku mas, penuh penjara kalau pada ngaku," tambahnya.
Sebelumnya, Suryani ibu kandung Erayani membantah, bahwa anaknya melakukan penyekapan ke pada korban Mawar (nama samaran) selama berada di Lahat, Sumatera Selatan.
"Tidak ada disekap, dia bebas selama di Lahat, kita ada foto-fotonya," kata Suryani, ke pada media, Jumat (8/7/2022).
Suryani datang ke Jambi bersama adik kandung Erayani, Tia.
Kata Suryani, setelah viralnya kasus ini, ia sempat datang ke rumah korban di Jambi, kemudian mempertanyakan proses pernikahan sirih yang dilakukan.
Menurutnya, keluarga korban seharusnya tidak menuruti pernikahan Erayani dan Mawar tanpa adanya identitas pasti.
"Ya kenapa masih dinikahkan kalau sudah jelas identitasnya belum ada.
Saya juga tanya, ada curiga gak kalau si Erayani adalah perempuan, dan ibunya jawab sempat curiga, nah tetapi masih dinikahkan," katanya.
Ia juga menyalahkan keluarga korban, yang menikahkan ke duanya, tanpa adanya komunikasi padanya dan keluarganya.
Bahkan, Suryani juga membantah, bahwa ibu angkat Erayani dan anaknya ikut meyakinkan Mawar bahwa Erayani merupakan laki-laki.
"Tidak ada video call, gak pernah komunikasi dengan keluarga saya," sebutnya.
Sebelumnya, Suryani membantah keterangan korban yang mengaku disekap oleh Erayani selama berada di Lahat, Sumatera Selatan.
"Itu tidak benar, dia happy-happy di Lahat, jalan-jalan.
Dan tidak ada rencana pembunuhan, kita ada fotonya kalau dia senang di air terjun," kata Suryani.
Tidak hanya itu, kata Suryani, selama berada di rumahnya di Lahat, korban tidak protes, saat dikenalkan sebagai teman, bukan sebagai istri dari Erayani.
"Si Rara (panggilan Erayani), ngenanilinnya ke NA itu sebagai teman, tetapi tidak ada protes si NA-nya," katanya.
Saat itu, lanjut Suryani, NA terkesan santai saat dikenalkan sebagai teman Erayani. "Ya harusnya kan marah atau protes, ini tidak," sebutnya.
Bahkan, kata Suryani, NA juga melihat Erayani salat menggunakan mukena.
Selama 1,5 bulan di rumahnya, Suryani menyebut bahwa Mawar terlihat bersikap biasa, dan hidup sebagai teman bukan sebagai istri.
Mereka tidur di kamar yang sama.
Saat itu, Suryani sempat meminta Erayani agar segera mengantarkan Mawar kembali ke Jambi.
"Saya bilang, Rara tolong antar dia, nanti dicari orangtuanya.Setelah dikasi ongkos, ternyata mereka malah ke rumah temannya," sebutnya.
Dalam kasus ini, Ibu Mawar dan keluarga Erayani saling tuding. Keduanya mengaku sebagai kroban fitnah.
Peristiwa Versi Pihak Mawar
Pernyataan Suryani berbanding terbalik dengan yang sebelumnya diungkapkan oleh pihak Mawar.
Kepada Tribun, ibunda Mawar mengatakan pernikahan terjadi karena Erayani saat itu mengaku sebagai laki-laki.
Pernikahan itu juga dilakukan karena saat itu didesak oleh Erayani pada sore dan meminta pernikahan pada malam hari.
Erayani juga dalam persidangan mengaku bahwa sejak awal mengaku laki-laki kepada Mawar dan keluarga istrinya itu.
Selanjutnya, pengakuan Mawar, dia juga tidak dibebaskan selama berada di Lahat.
Dia hanya bisa di dalam rumah. Ada kalanya dikunci di kamar saat Erayani yang dia kenal dengan nama Ahnaf itu pergi ke luar.
Kemudian pengakuan Ibunda Mawar, saat mencecar identitas kepada menantu itu, Erayani selalu mengaku dokumennya masih dalam pengurusan.
Bahkan karena sudah lama tidak mampu tunjukkan identitasnya, dia akhirnya membawa sejumlah tokoh setempat menggerebek tempat Erayani.
Di musala yang ada di sana, kembali Erayani mengaku laki-laki, dan identitas masih dalam pengurusan, segera dikirimkan ke Jambi.
Keesokan harinya setelah penggerebekan itu, dia membawa NA kabur dari Jambi naik mobil rental.
Hal lain yang diungkap Ibunda Mawar adalah Erayani selalu mengaku kedua orangtuanya sudah meninggal dunia.
Selanjutnya pengakuan Mawar, soal mengetahui identitas asli Erayani, itu terjadi saat sudah dibawa ke kantor polisi.
Sebelum dilakukan pemeriksaan fisik di Polresta Jambi, Erayani menghampiri dia, dan mengakui kalau dirinya laki-laki.
Pemeriksaan fisik disaksikan juga oleh ibunda Mawar, dan melihat langsung sosok Ahnaf ternyata perempuan tulen. (*)