Mereka khawatir, TNI Polri mengambil tindakan tegas terukur seperti menyerang wilayah pemukiman dekat tapal batas antara Papua Nugini-Indonesia.
Untuk mencegah pelbagai hal yang tak diinginkan, warga setempat pun mengadu kepada pemerintah Papua Nugini.
Meski tak disebutkan kapan warga Papua Nugini itu mengungkapkan kecemasannya, tapi dari video itu tampak jelas betapa warga Papua Nugini tak mau hidupnya terusik oleh ulah KKB Papua.
Dikutip dari Surya.co.id pada 12 Juli 2022, disisi lain oknum ASN pengkhianat negara dan prajurit TNI ini malah bekerjasama memasok senjata dan amunisi untuk KKB Papua.
Tak main-main, senjata dan amunisi yang dipasok oknum ASN pengkhianat negara dan prajurit TNI untuk KKB Papua itu terdiri dari senjata rakitan AFN dan 615 butir amunisi, terdiri MK3 ada 379 butir, moser dua butir, AK tiga butir, SS1 158 butir, revolver 10 butir, US Carabine 52 butir, dan V2 Sabhara 11 butir.
Kasus ini terungkap setelah oknum ASN berinisial AN ditangkap polisi di Kabupaten Yalino, Papua, saat membawa senjata dan amunisi itu beberapa waktu lalu.
Diduga kuat, ratusan amunisi yang disita dar tangan pelaku rencananya akan didistribusikan ke KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkap setelah menangkap AN, pihaknya lalu menahan seorang berinisial LT dan dua oknum anggota TNI Angkatan Darat.
LT ditangkap karena berdasarkan keterangan AN, ratusan amunisi itu didapat dari LT.
Sedangkan LT mendapatkan amunisi itu dari dua oknum anggota TNI itu.
LT ditangkap di Jayapura, sedangkan dua oknum anggota TNI AD itu saat ini ditahan di Pomdam XVII Cenderawasih.