Gridhot.ID - Kasus penembakan antar ajudan pejabat polisi kini masih menjadi perbincangan.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, keluarga Brigadir J hingga kini masih terus berusaha mendapatkan kejelasan terkait kematian anaknya.
Pasalnya, kematian Brigadir J dianggap keluarga memiliki kejanggalan.
Sebelumnya Brigadir J ditembak diduga akibat melakukan pelecehan seksual terhadap istri Jenderal Ferdy Sambo.
Kini di tengah teka-teki yang masih berusaha dibongkar, sebuah kejadian yang dialami ayah Brigadir J menuai tanya.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Maker, Samuel Hutabarat, ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat Selasa (12/7) menyampaikan bahwa aplikasi WhatsApp di ponselnya tak bisa diakses.
Ia menduga ada upaya peretasan terhadap aplikasi pesan miliknya tersebut.
Kemarin ia memperlihatkan ponselnya yang memunculkan notifkasi autentifikasi.
Ahmad Asyhadi SKom MSi, akademisi dari Universitas Dinamika Bangsa dimintai komentarnya mengenai peretasan WA ataupun media sosial menyampaikan bahwa upaya peretasan sangat mungkin dilakukan.
Saat Tribun memperlihatkan gambar notifikasi tersebut menurutnya itu adalah merupakan proses verifikasi bahwa pesan WA tersebut digunakan dari perangkat lain.
“Jadi itu autentikasi, yaitu suatu metode untuk menentukan atau memastikan bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah asli atau benar. Untuk proses validasi user pada saat memasuki aplikasi yaitu username dan password dari user melalui proses pengecekan user apakah teregistrasi sebelumnya oleh user itu sendiri,” paparnya.