Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Proses Evakuasi Jenazah Brigajdir J Dinilai Mencurigakan, Sosok Politikus Ini Ungkap Kejanggalan-kejanggalan yang Terjadi Usai Tewasnya Sang Polisi di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo

Septia Gendis - Sabtu, 16 Juli 2022 | 15:25
Brigadir J bersama Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo (kiri) dan foto pemakaman Brigadir J di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi (kanan). Ada tiga hal yang terjadi pascapenembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sebelum kasus diungkap ke publik.
ISTIMEWA/TribunJambi.com Aryo Tondang

Brigadir J bersama Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo (kiri) dan foto pemakaman Brigadir J di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi (kanan). Ada tiga hal yang terjadi pascapenembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sebelum kasus diungkap ke publik.

"Yang tiga itu kan nanti kita tanyakan," ujar Ramadhan sambil berlalu meninggalkan wartawan melansir Tribun Jakarta.

Sementara dilansir dari Tribunnewsmaker, kejangagalan juga diungkap anggota DPR RI TB Hasanuddin.

Menurut TB Hasanuddin, kejanggalan kasus tersebut mulai dari pengiriman jasad Brigadir J kemudian luka sayatan serta rusaknya CCTV di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

"Kejanggalannya yang pertama, kenapa baru ada press release 2 hari kemudian, setelah jenazah dibawa secara diam-diam ke kampung halaman kemudian diprotes keluarga," kata Tb Hasanuddin saat dilansir dari TribunJabar.id melalui sambungan telepon, Selasa (12/7/2022) petang.

TB Hasanuddin menuturkan bila benar keterangan divisi Humas Polri yang mengungkap Brigadir J masuk ke ruang istrinya Kadiv Propam dalam rangka apa perbuatan itu dilakukan.

Kejanggalan selanjutnya, kata TB Hasanuddin, apakah betul penjelasan bahwa Brigadir J masuk ke kamar kemudian melakukan pelecehan lalu menodongkan pistol.

"Seharusnya, bukannya Brigadir J yang ditodong?" kata politikus PDIP Perjuangan itu.

Baca Juga: Keluarga Sebut Ada Kejanggalan Atas Kematian Brigadir J, Dokter Forensik Ungkap Luka Sayatan yang Ada di Wajah Sang Polisi, Faktanya Bikin Publik Terkejut

Selain itu, TB Hasanuddin menilai tak masuk akal ajudan itu tinggal di rumah sementara Kadiv Propam tidak di rumah.

"Seharusnya kan ikut mengawal," katanya.

TB Hasanuddin juga menyoroti soal pangkat kedua polisi yang saling tembak.

Dimana dalam kasus ini, pangkat sopir itu justu Brigadir, sementara sang ajudan justru berpangkat Bharada yang berada di bawahnya.

Source :Tribunnews.com tribunnewsmaker

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x