Egianus Kogoya memperingatkan warga Indonesia dari pulau-pulau lain untuk meninggalkan daerah bergolak dan mengancam akan membunuh mereka jika mereka mengabaikan peringatan tersebut.
Para pemberontak tidak akan berkompromi dengan siapa pun, "baik non-Papua atau orang Papua yang mencurigakan", sampai Papua memperoleh kemerdekaannya, tambahnya.
"Jika Anda mengabaikan peringatan ini, Anda adalah bagian dari pasukan keamanan teroris Indonesia," katanya.
Dikatahui, serangan KKB Papua pada Sabtu lalu adalah salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Papua.
Aparat gabungan TNI-Polri sedang menyelidiki insiden itu tetapi memprioritaskan evakuasi warga sipil.
Pada tahun 2018, 19 karyawan PT Istaka Karya ditembak mati oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya saat memperbaiki jembatan.
Pada bulan Maret, delapan pekerja telekomunikasi juga ditembak mati KKB Papua.
Adapun Egianus Kogoya (23) memang dikenal sadis dan tak segan melakukan serangan brutal dengan membunuh warga sipil hingga aparat keamanan dan pekerja kemanusiaan lain.
Egianus Kogoya adalah putra tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Solas Kogoya.
Sebelum mendirikan kelompok militer sendiri, Egianus bergabung dengan Goliath Tabuni, pimpinan KKB Papua di Puncak Jaya.
Nama Egianus Kogoya sebelumnya telah mencuat seusai insiden sadis pembunuhan 19 karyawan PT Istaka Karya pada Desember 2018 lalu.