Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jari Nyaris Putus, Begini Kisah Menegangkan Duel Sengit Profesor Ilmu Filsafat Intelijen Pertama di Dunia Melawan Ketua KKB Kalimantan, Pisau Komando Jadi Satu-satunya Senjata

Angriawan Cahyo Pawenang - Rabu, 20 Juli 2022 | 07:42
AM Hendropriyono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

AM Hendropriyono

Karena PGRS tidak menyerah, maka terpaksa TNI melakukan penumpasan.

Mulai saat itulah Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) menugaskan Hendropriyono dan pasukannya untuk memburu KKB Kalimantan PGRS dan Paraku.

Duel berdarah berawal saat informasi tentang Ah San bocor melalui istrinya yang berkhianat, Tee Siat Moy.

Siat Moy mau membantu Kopassandha dengan syarat Ah San tak dibunuh.

Maka, Hendropriyono pun memimpin 11 prajurit Halilintar Prayudha Kopasandha untuk meringkus Ah San hidup-hidup.

Mereka tidak membawa senjata api, hanya pisau komando sebagai senjata.

Hanya Hendropriyono yang membawa pistol untuk berjaga-jaga.

Baca Juga: Pangkatnya Terendah di Golongan Tamtama, Senjata Glock 17 yang Dipakai Bharada E saat Batu Tembak dengan Brigadir J Jadi Polemik, Pengamat: dari Siapa dan Fungsinya Apa?

3 Desember 1973 pukul 16.00, tim mulai merayap ke sasaran yang jauhnya sekitar 4,5 km melewati hutan rimba yang lebat.

Rencananya operasi penyerbuan akan dilakukan pukul 04.00, keesokan harinya.

Di tengah kegelapan malam, anak buah Hendro juga berhasil melumpuhkan beberapa penjaga secara senyap.

Pukul 22.25 WIB, tim sudah sampai di lokasi yang ditentukan. Masih cukup lama menunggu waktu operasi.

Source : wikipedia Surya

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x