"Waktu itu dia tidak nawar, langsung oke aja," ucapnya.
Baginya kala itu, Erayani adalah sosok yang berpendidikan tinggi, wawasannya juga luas, yang kemudian dianggapnya wajar bila NA tertarik pada yang ngaku dokter itu.
"Pernah juga kami pas di dalam mobil, dia jawab telepon pakai bahasa Mandarin. Saya nggak tahu pasti ya, tapi kata dia itu bahasa Mandarin," ungkap Iwan.
Saat itu, ucapnya, ia sama sekali tak mengerti bahasa yang digunakan oleh yang berperawakan kurus itu.
Tapi karena Ahnaf mengaku itu bahasa Mandarin, dia ikuti saja. Dia justru makin salut.
"Apalagi saat itu kan mengaku dokter ahli bedah. Makin jomplang hidup saya dengan dia," kata Iwan tertawa.
Iwan Putra adalah fotografer yang mengabadikan prewedding Erayani dengan NA.
Dia menunjukkan beberapa foto kepada Tribun, namun menolak untuk membagi foto-foto itu kepada siapapun.
Iwan mengatakan dia mengabadikan foto Erayani-NA di kawasan pasar dengan pakaian casual, kemudian di hotel dengan pakaian adat dan profesi, ketiga pakai pakaian adat di Candi Muarojambi.
Saat memotret untuk tujuan foto prewedding itu, kondisinya Erayani dengan NA sudah menikah.
"Waktu itu dibilang sudah akad. Saya gak tahu kalau ternyata nikah siri," ujarnya.
Setelah menjadi fotografer pasangan itu, Erayani intens berkomukasi dengannya.
Bahkan, ucap Iwan, pernah Erayani alias Ahnaf Arrafif meminta meminjam uang padanya, namun tidak terealisasi.
"Dia whatsapp, bilang mau pinjam uang. Waktu itu hari Minggu bulan November," jelasnya.
Pada saat dihubungi Erayani itu, Iwan mengatakan sedang ada job memotret. Saat itu punya uang tapi cash, tidak tersedia di rekening.
"Dia mau minjam Rp 300 ribu. Dia minta tansfer," jelasnya. Pinjaman itu tidak terealisasi.(*)
Source | : | TribunJambi.com,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar