Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Egianus Kogoya Baru Saja Lakukan Pembantaian, KKB Papua Pimpinan Lamek Taplo Tiba-tiba Ikut Lakukan Pergerakan, Polisi Bongkar Cara Mereka Berkoordinasi Tanpa Internet di Tengah Hutan Belantara

Angriawan Cahyo Pawenang - Jumat, 22 Juli 2022 | 20:42
Lamek Taplo, pimpinan dari KKB Ngalum Gupel (kanan)
Dok. TPNPB

Lamek Taplo, pimpinan dari KKB Ngalum Gupel (kanan)

Aparat kepolisian pun meminta agar para pekerja di luar Distrik Oksibil untuk waspada.

"Kita sudah imbau karena kita dapat informasi juga, khususnya pekerja di distrik-distrik di luar Oksibil untuk berhati-hati," kata Cahyo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (20/8/2022).

"Kita memang tidak bisa memerintahkan mereka tarik karena itu menghambat (pembangunan). Cuma, kita harus sesuaikan dengan situasi dan ancaman yang ada," sambungnya.

Aparat kepolisian, kata Cahyo, mendapat informasi adanya pergerakan dari KKB kelompok Lamek Taplo.

Aksi kekejaman KKB di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua menewaskan 11 warga yang satu di antaranya adalah pendeta. Korban meninggal lainnya dievakuasi ke Kabupaten Mimika oleh petugas gabungan dari TNI, dan Polri
Istimewa via Tribun Papua

Aksi kekejaman KKB di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua menewaskan 11 warga yang satu di antaranya adalah pendeta. Korban meninggal lainnya dievakuasi ke Kabupaten Mimika oleh petugas gabungan dari TNI, dan Polri

"Dari hasil pemantauan dan patroli, kami dapat informasi memang ada pergerakan (KKB), cuma mau ke arah mana kami belum tahu," kata dia.

Cahyo juga mewaspadai kejadian pembantaian warga sipil seperti di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Ia waspada, pembantaian tersebut memicu aksi serupa di wilayahnya.

Baca Juga: Mengesot ke Jalan dengan Kaki Dirantai, Kisah R Bocah yang Kabur dari Rumah Gara-gara Kelaparan Bikin Miris, Polisi Temukan Fakta Ini

Meskipun umumnya KKB bergerak di wilayah hutan yang tidak terdapat jaringan telekomunikasi, namun mereka masih mengikuti informasi yang terjadi di laur daerahnya.

"Gerakan mereka ini bersifat lokal tapi disiarkan lewat media sosial, takutnya itu (kejadian Nduga) memotivasi mereka untuk melakukan hal yang sama," katanya.

Karena itu, aparat keamanan mendatangi para pekerja di sekitar Oksibil yang masih bisa diakses melalui transportasi darat supaya lebih waspada.

Source :Kompas.comTribun Jogjatribun papua

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x