Kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yosua telah naik ke tahap penyidikan.
Namun, publik masih dipenuhi pertanyaan bagaimana Brigadir Yosua bisa tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, dan benarkan ada unsur dugaan pembunuhan berencana?
Kompas TV membahasnya bersama Mantan Kepala Badan Resese Kriminal Polri Komjen (Purnawirawan) Susno Duadji.
Dilansir dari Kompas TV, Susno Duadji menyatakan bahwa kasus penembakan Brigadir J merupakan kasus yang relatif simpel.
"Kasus itu kan TKP jelas, yang meninggal jelas, identitas jelas, lukanya jelas. Kemudian saksi di TKP jelas, yang ngaku nembak, jelas.
Kemudian barang buktinya berupa senjata jelas, selongsong, proyektil. Darah di luka jelas. CCTV ada, walaupun hilang tapi sekarang sudah ketemu. HP juga jelas," ungkap Susno Duadji.
Mantan Kepala Badan Resese Kriminal Polri itu pun mengungkap sejumlah unsur yang telah disebutkannya itu seharusnya tak menjadi kesulitan dalam penyelidikan.
"Ini (kasus penembakan Brigadir J) kan jelas," ucapnya.
Terkait dengan unsur yang telah disebutkannya, Susno Duadji menyinggung soal tim khusus yang diketuai langsung oleh Wakapolri.
"Profesional, karena kejadiannya sendiri terjadi di rumah pejabat tinggi Polri yang memiliki jabatan strategis," paparnya.
"Jadi, mau tak mau untuk menghilangkan hambatan psikologis dalam penyelidikan, maka diperlukan tim khusus.