Adapun 2 pelaku lain yang mengendarai Honda Beat bertugas sebagai pengawas saat eksekusi penembakan.
"Salah seorang pelaku diketahui berambut panjang," katanya.
Dari rekaman CCTV, kata dia, para pelaku yang diduga merupakan warga sipil itu selalu berkomunikasi dengan seseorang melalui telepon sebelum beraksi.
Polisi menduga, kasus penembakan istri anggota TNI di Semarang itu telah direncanakan dan melibatkan orang bayaran.
Pada Kamis siang, tim gabungan TNI-Polri menggelar olah TKP lanjutan di rumah korban di perumahan Grand Cemara, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.
Polisi meyakini, keempat pelaku adalah orang bayaran yang menjalankan perintah untuk merencanakan dan mengeksekusi penembakan ini.
Suami korban, Kopda Muslimin yang saat itu sempat berupaya menangkap pelaku juga sudah dimintai keterangan.
Dari analisis tim gabungan TNI-Polri, keempat pelaku penembakan istri Kopda Muslimin diduga bukan orang yang terlatih menggunakan senjata api dari cara membidik serta melumpuhkan korban.
Saat kejadian, pelaku menunggu korban di ujung jalan dekat rumah korban yang baru pulang menjemput anaknya dari sekolah.
Terkini, aparat keamanan berhasil meringkus eksekutor atau salah satu pelaku penembakan istri Kopda Muslimin.
Polisi menangkap pelaku yang berusaha melarikan diri melalui perbatasan Kota Semarang dan Kabupaten Demak.