Kepala Kedaruratan WHO, Dr. Michael Ryan, mengatakan Direktur Jenderal WHO membuat keputusan memasukkan cacar monyet ke dalam kategori darurat kesehatan global agar komunitas gobal menganggap serius wabah saat ini.
Meskipun cacar monyet telah ditemukan di beberapa bagian Afrika tengah dan barat selama beberapa dekade, penyakit ini tidak pernah memicu wabah besar di luar benua tersebut atau menyebar luas di antara orang-orang hingga Mei kemarin.
Saat itu pihak berwenang mendeteksi lusinan epidemi di Eropa, Amerika Utara, dan tempat lain.
Mendeklarasikan keadaan darurat global berarti wabah cacar monyet adalah "peristiwa luar biasa" yang dapat meluas ke lebih banyak negara dan membutuhkan respons global yang terkoordinasi.
WHO sebelumnya menyatakan keadaan darurat untuk krisis kesehatan masyarakat seperti pandemi Covid-19, wabah Ebola Afrika Barat 2014, virus Zika di Amerika Latin pada 2016 dan upaya berkelanjutan untuk memberantas polio.
Gejala Awal Cacar Monyet
Masih dikutip dari CDC via GridHype, pada manusia, gejala cacar monyet mirip tetapi lebih ringan daripada gejala cacar biasa.
Baca Juga: Sudah Standar WHO, Berikut Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 Agar Tak Ditolak di Luar Negeri
Monkeypox dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Perbedaan utama antara gejala cacar dan cacar monyet adalah cacar monyet menyebabkan kelenjar getah bening membengkak (limfadenopati), sedangkan cacar tidak.
Masa inkubasi (waktu dari infeksi hingga gejala) cacar monyet biasanya 7-14 hari, tetapi dapat berkisar antara 5-21 hari.
Gejala yang dialami, sebagai berikut: