Gridhot.ID - Kasus penembakan istri TNI Semarang kini mulai menemukan titik terang.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Polisi telah berhasil menangkap eksekutor dan pelaku lain dari kasus tersebut.
Bahkan polisi bersama TNI berhasil menemukan saksi yaitu terduga pacar atau selingkuhan dari Kopda Muslimin.
Berdasarkan hasil interogasi, Kopda Muslimin diduga telah berulangkali berusaha membunuh istrinya sendiri.
Mulai dari diracun, pura-pura mencuri, santet hingga penembakan dilakukan demi bisa membunuh sang istri.
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman juga ikut mengawasi kasus ini.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral Dudung Abdurrachman menjenguk Rina Wulandari korban penembakan yang dirawat di RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah.
Rina merupakan warga Banyumanik yang menjadi korban penembakan pada Senin (18/7/2022) yang diduga didalangi oleh suaminya sendiri Kopral Dua atau Kopda Muslimin.
Saat tiba di RSUP Kariadi, Dudung belum bisa melakukan komunikasi dengan korban karena sedang istirahat.
"Korban sedang tidur, jadi tidak bisa berkomunikasi karena dipasang ventilator," kata Dudung, di RSUP Kariadi, pada Senin (25/7/2022).
Dari laporan yang telah dia terima, kondisi terakhir korban dalam keadaan baik.
Korban sudah menjalani operasi tahap awal yang dilakukan di Rumah Sakit Hermina kemudian dilanjutkan di RSUP Kariadi.
"Saya terima kasih kepada Rumah Sakit Hermina yang begitu cepat," kata dia.
Dudung mengatakan, pelayanan Rumah Sakit Hermina dan RSUP Kariadi begitu cepat dan relatif singkat.
Hal itu berdampak baik kepada kondisi korban.
"Saat ini korban kondisinya sudah membaik," imbuh dia.
Dia berharap, TNI AD melakukan penanganan serius.
Menurut dia, kasus penembakan tersebut perlu penanganan yang luar biasa.
"Kita berdoa supaya Bu Rina Wulandari segera disembuhkan dan bisa berkumpul dengan keluarga," harap dia.
Dia juga berterima kasih kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang ikut memantau perkembangan kondisi korban.
"Saya juga mengucapkan terima kasih keterlibatan Wali Kota Semarang yang sudah ke sini untuk memantau dari kejadian sampai evakuasi ke RSUP Kariadi," imbuh dia.
Meski belum bisa berkomunikasi dengan korban, dia bersyukur karena bisa bertemu dengan tiga anak korban yang masih kecil-kecil.
"Tadi saya sudah bertemu dengan anaknya ada tiga kecil-kecil," imbuh dia.
(*)