Tak hanya itu, CCTV di area Duren Tiga juga merekam ada Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang tampak masuk ke rumah dinasnya.
"Di area Duren Tiga, video CCTV memperlihatkan ada Irjen Sambo," ujar Anam.
Menurut Choirul Anam, setelah beberapa saat Irjen Ferdy Sambo memasuki rumah dinasnya, baru kemudian datanglah rombongan dari Magelang yakni istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang dikawal oleh Brigadir J.
"Irjen Sambo masuk duluan, lalu ada rombongan dari Magelang, di situ ada Bu Putri (istri Ferdy Sambo) dan almarhum Yosua, masih hidup," tutur Anam.
Setelah rombongan dari Magelang tiba, lanjut Anam, kemudian ada rombongan lain yang juga datang ke rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. Namun, Anam tak menjelaskan siapa rombongan terakhir tersebut.
"Terus ada rombongan lain yang datang, dan semuanya dalam kondisi (masih) hidup, sehat," ucap Anam.
Selain perjalanan Magelang hingga Duren Tiga, kata Anam, pihaknya juga diperlihatkan CCTV dari Duren Tiga ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Kami melihat semuanya dari Magelang sampai Duren Tiga, termasuk RS Kramat Jati," ucap Anam.
Lebih lanjut, Anam menuturkan, 20 video rekaman video itu diperoleh dari CCTV yang ada di jalan tol maupun CCTV pribadi di area yang sesuai dengan proses penyelidikan kasus kematian Brigadir Yosua.
"Macem-macem yang punya, ada yang dari tol, ada yang pribadi, macem-macem," tutur Anam.
Ia menambahkan, adapun CCTV yang diperiksa Komnas HAM kali ini tidak termasuk CCTV yang diklaim rusak oleh Polri.
"Kalau CCTV yang rusak, itu tetap rusak," kata Anam.
Anam menegaskan seluruh video rekaman CCTV yang diperiksa oleh Komnas HAM merupakan video asli tanpa suntingan atau editing.
"Video itu dijelaskan secara scientific (ilmiah), enggak ada editing," kata Anam. (*)
Source | : | Kompas TV,Fotokita.grid.id,TribunPontianak.co.id |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar