Kemudian,pria yang memimpin penghormatan terakhir memberi sambutan.
Dia mengatakan bahwa dalam gerakan ada banyak orang yang dipanggil, tapi yang benar-benar melawan sistim ketidakadilan hanya satu dua orang.
"Dalam gerakan organisasi, siapa saja bisa memakai gelang, tapi setia dalam gerakan itu hanya satu dua orang," kata pria itu.
"Karena hidup itu memang pilihan," tambahnya.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga yang berduka serta pendeta. "Kami sampaikan kepada tokoh umat dan bapak pewarta (pendeta) dan pihak keluarga, kami minta maaf," ucapnya.
Dalam video berdurasi 6 menit 47 detik itu tidak dijelaskan penyebab meninggalkan Kristianus Tebai.
Sebelumnya diberitakan, TPNPB-OPM Kodap XI Odiyai Dogiyai menolak pemberlakukan Otonomi khusus ( Otsus ) dan Daerah Otonomi Baru ( DOB ).
Pernyataan penolakan dari TPNPB-OPM Kodap XI Odiyai Dogiyai disampaikan melalui video berdurasi 33 detik berisi pernyataan sikap yang diunggah akun Twiter @GooKoteka pada 7 Juli 2022.
"Kami dengan tegas menyatakan menolak segala bentuk tawaran Jakarta untuk Papua," kata Panglima Kodap XI Odiyai Dogiyai Yonatan Pigai.
"Kami bangsa Papua tidak minta Otsus dan DOB. Tapi kami minta hanya satu, yaitu Papua merdeka," tegasnya.
Pada akhir pernyataan sikap, mereka meneriakan yel-yel, dipandu Yonatan Pigai.