Gridhot.ID - Kini sedang geger terkait hasil autopsi Brigadir J.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Maker, Kamaruddin Simanjuntak menemukan Brigadir J memiliki kondisi fisik yang janggal saat diautopsi.
Salah satunya adalah luka tembakan dan posisi otak yang dipindah ke dada.
Hal ini langsung mengundang tanya banyak orang terkait prosedur autopsi mayat.
Dikutip Gridhot dari HelloSehat, autopsi mayat memang ditujukan untuk menemukan penyebab kematian dalam beberapa kasus yang janggal.
Autopsi dilakukan secepat mungkin biasanya dua hingga tiga hari setelah kematian dan dilakuan oleh dokter ahli patologi atau dokter forensik.
Begini prosedur autopsi mayat yang dilakukan dokter forensik untuk membongkar penyebab kematian.
Dokter akan merekam kondisi eksternal tubuh mayat lalu setelah itu baru melakukan pembedahan internal.
Kondisi jantung, paru, ginjal, hati, hingga perut akan diperiksa untuk mengetahui jika ada kandungan racun di dalamnya.
Dokter juga akan melepas tulang rusuk depan agar organ leher hingga dada terlihat jelas hingga lebih mudah diambil untuk diperiksa.
Organ-organ diambil dari tubuh mayat tersebut untuk kemudian diperiksa secara teliti.