Nicholas Messet bercerita ia terhenyak manakala mendengarkan pengakuan Nicolaas Jouwe soal pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) John F Kennedy.
Dalam pertemuan itu, Nicolaas Jouwe disadarkan oleh Kennedy soal kecurangan Belanda.
Untuk diketahui, Nicolaas Jouwe merupakan pemimpin Papua yang terpilih sebagai wakil presiden dan dewan Nugini yang mengatur koloni Belanda, Nugini Belanda.
"Pada 24 Agustus 1828, Papua adalah bagian dari Hindia-Belanda. Itu artinya Anda (Papua) adalah bagian dari Indonesia,” kata Kennedy kepada Nicolaas Jouwe, sebagaimana diceritakan Nicholas Messet dalam video tersebut.
Berdasarkan cerita Jouwe tersebut, Nicolaas Messet kemudian memutuskan untuk pulang kembali ke Indonesia.
Sebelum mengambil keputusan itu, Nicholas Messet mengaku telah berkeliling dunia selama 40 tahun untuk mencari arti kemerdekaan.
Khususnya untuk menjawab pertanyaan, apakah benar bangsa Papua itu merdeka?
“Setelah mendapat jawaban dari bapak almarhum Nicolaas Jouwe di Belanda, maka saya berpikir bahwa saya harus kembali ke Republik Indonesia. Dan saya kembali tahun 2007,” terangnya.
Nicholas Messet mengaku menjadi salah satu orang yang ikut mengibarkan bendera bintang kejora Papua pada tanggal 1 Desember 1961.
Kala itu, dia masih berusia 15 tahun. Dia mengatakan tidak banyak orang yang hadir dalam acara tersebut.