GridHot.ID - KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya dikenal sangat kejam.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya disebut telah melakukan pembantaian di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, pada Sabtu (16/7/2022) lalu.
Dari sejumlah warga sipil yang mereka tembaki secara membabi buta, 11 orang dinyatakan meninggal dunia.
Awalnya korban meninggal dunia berjumlah 10 orang, tapi aparat keamanan kembali menemukan satu jenazah lagi di sekitar lokasi pembantaian.
"Kita sedang mau evakuasi satu jenazah lagi, anggota lagi di perjalanan," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Senin (18/7/2022), dikutip dari Kompas.com.
Setelah melakukan pembantaian, melansir Tribun-Papua.com, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya itu mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Mereka mengaku tak akan gentar meski Presiden Jokowi dan Panglima TNI mengirim berapapun personel TNI ke Papua.
"Anda Presiden (Jokowi), Panglima (Jenderal Andika Perkasa) mau kirim berapapun personel (TNI) kami tidak takut. Kami tidak akan mundur. Anda mau kirim berapa, silahkan," tegas Egianus Kogoya melalui pesan video yang diunggah Rimba Hutan 61, Minggu (31/7/2022).
Dalam video berdurasi 1 menit 28 detik itu, Egianus Kogoya menyatakan bahwa mereka hanya takut kepada Tuhan.
"Dia kirim berapapun personel itu manusia biasa, sama dengan kami. Tapi Allah dan alam akan pilih mana yang benar. Orang lahir itu untuk mati. Bukan untuk hidup selamanya," katanya.
Dia menegaskan bahwa pasukan KKB Papua Darakma Ndugama tidak akan mundur.
"Pasukan ini tidak akan mundur, maju terus sampai Papua bebas," tandas Egianus Kogoya.
Egianus Kogoya juga memohon pengertian 33 Kodap TPNPB-OPM yang tersebar dari Merauke sampai Samarai untuk tetap kompak menumpas TNI Polri.
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diketahui paling sangar.
Mereka tidak saja menyasar TNI Polri, melainkan warga sipil pun jadi target.
Pada Sabtu 16 Juli 2022 lalu, anak buah Egianus Kogoya membantai warga di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga. Sebanyak 11 orang meninggal dunia.
KKB Papua Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab.
Menurut Egianus Kogoya, peristiwa itu dipicu aksi seorang warga asli Papua merekam video saat anak buahnya mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Dia mengatakan, KKB Papua mencurigainya perekam video sebagai mata-mata sehingga menembaknya. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun-Papua.com |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar