“Bersama sebagai sebuah kekuatan multinasional, Garuda Shield merupakan perwujudan sangat penting kerja sama, interoperabilitas, dan persatuan kita sebagai kelompok negara yang ingin menciptakan wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, serta menjaga tatanan berdasarkan aturan.”
Upacara pembukaan menampilkan formasi pasukan gabungan, yang menonjolkan interoperabilitas multinasional dan kemitraan.
Lebih dari 4.000 tentara gabungan, termasuk negara-negara yang berpartisipasi untuk pertama kali seperti Australia, Singapura, dan Pasukan Bela Diri Jepang, akan ikut mendukung latihan.
Negara-negara peserta lainnya mencakup Kanada, Prancis, India, Malaysia, Selandia Baru, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor-Leste, dan Inggris.
Komandan Divisi Infanteri ke-7 dan ketua pelaksana Super Garuda Shield 2022, Mayor Jenderal Stephen Smith, menyambut baik kesempatan untuk berlatih bersama mitra-mitra Amerika Serikat.
“Latihan yang dikomandoi Indonesia ini telah berkembang secara lingkup dan skala. Setiap saat kita mengembangkan kesiapan bersama menjadi kesempatan baik bagi kita semua di kawasan ini,” kata Smith.
“Perkembangan ini menunjukkan pentingnya latihan ini dan bagaimana negara-negara peserta memandang area ini sebagai area yang berpengaruh di kawasan Indo-Pasifik,” imbuhnya.
Super Garuda Shield 2022 akan menampilkan latihan lapangan dan maritim yang mencakup latihan amfibi, latihan keamanan maritim, latihan operasi militer di medan perkotaan, latihan pertahanan udara, operasi udara, dan latihan perebutan lapangan udara.
Latihan-latihan lain yang rencananya juga akan dilaksanakan mencakup latihan pos komando, yang memungkinkan pasukan melatih kemampuan mereka untuk merencanakan, memberikan komando, dan berkomunikasi satu sama lain dalam simulasi lingkup operasional.
Pertanyaan mengenai Garuda Shield 2022 dapat ditujukan kepada Pejabat Urusan Publik Divisi Infanteri ke-7 Angkatan Darat AS, Let. Kol. Travis Dettmer ditravis.p.dettmer.mil@army.mil dan SFC Marcus Butler di marcus.e.butler.mil@army.mil. (*)