Sebagai tanggapan, Kelompok Militan Palestina menembakkan ratusan roket ke Israel.
Pada konferensi pers di Teheran, Iran, pemimpin kelompok itu, Ziyad al-Nakhala, mengatakan Mesir akan membantu pembebasan al-Saadi. Baik pejabat Israel maupun Mesir belum memberikan komentar mengenai hal ini.
Pada hari Minggu (7/8/2022) kemarin, Kelompok Militan Palestina memperluas serangannya ke arah Yerusalem, yang digambarkan kelompok ini sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang komandan senior bersenjata, Khaled Mansour, oleh Israel.
Israel mengatakan sistem pertahanan udara Iron Dome-nya telah menembak jatuh roket Palestina.
Namun militer Israel mengungkapkan mereka gagal menembak roket lainnya sehingga menyebabkan beberapa korban tewas di Gaza.
Sementara Hamas menyalahkan Israel atas tewasnya penduduk dalam pertempuran kemarin.
Warga Palestina terlihat membongkar reruntuhan rumah untuk menyelamatkan barang-barang.
Mereka khawatir pertempuran akan kembali memanas setelah pecahnya perang pada tahun 2008-2009, 2012, 2014 dan 2021.
"Siapa yang mau perang? Tidak ada. Tapi kami juga tidak suka berdiam diri ketika perempuan, anak-anak dan pemimpin terbunuh," kata seorang sopir taksi di Kota Gaza, Abu Mohammad.
(*)