Namun, kanal televisi pemerintah China mengabarkan bahwa militer China masih akan melakukan latihan biasa di jalur Taiwan.
"Militer China sekarang akan melakukan latihan 'biasa' di jalur Taiwan agar 'tugas bersejarah' untuk 'penyatuan kembali' China dapat direalisasikan," ungkap kanal televisi tersebut, seperti dikutip Reuters.
Melansir Focus Taiwan, Kementerian Pertahanan Taiwan (MND) kemudian mengkonfirmasi bahwa latihan PLA berlanjut Minggu malam dan Senin dengan kapal perang dan kapal mata-mata terdeteksi berlayar di dekat Taiwan.
Sementara pesawat tempur terlihat di dekat bagian utara, barat, barat daya, dan timur negara itu.
PLA juga secara teratur menerbangkan kendaraan udara tak berawak di atas pulau-pulau garis depan lepas pantai Republik Tiongkok (Taiwan) Kinmen, Matsu dan Dongyin, kata Jenderal Yen Yu-hsien di bawah Kantor Wakil Kepala Staf Umum Intelijen MND.
Menurut Yen, dari 4 Agustus hingga Senin pagi, total 13 kapal perang/kapal mata-mata PLA terdeteksi dekat, tetapi di luar zona tambahan negara yang membentang 24 mil laut dari garis dasar.
Sebagaimana didefinisikan oleh Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982, zona tambahan membentang ke arah laut hingga 24 mil laut dari garis dasar suatu negara.
Zona tambahan merupakan zona perantara antara laut teritorial dan laut lepas. Negara pantai berhak untuk mencegah dan menghukum pelanggaran undang-undang fiskal, imigrasi, sanitasi, dan kepabeanan di dalam wilayah dan laut teritorialnya. (*)