Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

China Geger Kena Wabah Virus Misterius Langya Berasal dari Tikus, Padahal Indonesia Baru Ayem Rakyatnya Punya Antibodi Covid-19, Waspadai Gejalanya

Angriawan Cahyo Pawenang - Kamis, 11 Agustus 2022 | 20:25
Ilustrasi orang pakai masker
Freepik/Rawpixel

Ilustrasi orang pakai masker

Gridhot.ID - Wabah covid-19 kini sudah mulai melemah.

Pasalnya sebagian besar warga dunia termasuk Indonesia kini sudah mendapatkan vaksin covid-19.

Bahkan dikutip Gridhot dari Kompas.com, 99,2 persen rakyat di Jawa-Bali dilaporkan sudah memiliki antibodi terhadap covid-19.

Laporan ini didapat dari survei serologi yang diumumkan Kementerian Kesehatan dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

“Proporsi penduduk di wilayah asal dan tujuan mudik di Jawa-Bali yang mempunyai antibodi Covid-19 sebesar 99,2 persen,” kata Tim FKM UI Muhammad N Farid dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (20/4/2022).

Meski Indonesia sudah mulai sedikit bernapas lega, China lagi-lagi malam membuat geger.

Dikutip Gridhot dari Kontan, tiga tahun setelah COVID-19 pertama kali muncul di perbatasannya, China kini sedang berjuang melawan wabah virus baru.

Melansir The Telegraph, puluhan orang telah terinfeksi oleh virus baru yang berasal dari hewan di China timur dan tengah.

Virus itu dinamakan Novel Langya henipavirus (LayV). Virus ini sudah terdeteksi pada 35 pasien di provinsi Shandong dan Henan. Banyak yang menderita demam, sakit kepala, muntah dan batuk.

Baca Juga: Tidak di TKP Saat Brigadir J Meregang Nyawa, Fahmi Alamsyah Ikut Terseret Sampai Harus Mundur dari Jabatan Penasihat Kapolri, Ini Tugas yang Diberikan Ferdy Sambo Padanya Sampai Geger di Mana-mana

Menurut para ilmuwan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada pekan lalu, para peneliti percaya pasien tertular virus dari hewan, dan saat ini tidak ada bukti bahwa virus itu dapat menular di antara manusia.

"Belum ada kematian yang diketahui dari LayV. Kasus-kasusnya tidak serius dan tidak perlu panik," kata Prof Wang Linfa dari Program Penyakit Menular Muncul di Duke-NUS Medical School di Singapura, yang terlibat dalam penelitian ini.

Source :Kompas.com kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x