GridHot.ID - Latihan gabungan bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2022 masih menjadi perbincangan hingga sekarang.
Latihan yang dilakukan oleh gabungan TNI dan Komando Indo-Pasifik AS itu sudah dilakukan sejak 1 Agustus 2022 lalu.
Latihan tersebut rencananya akan berlangsung sampai 14 Agustus 2022.
Diketahui dari Antara News, latihan tembak roket tempur Super Garuda Shield 2022 digelar di Puslatpur Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan, Rabu (10/8/2022).
Latihan penembakan roket itu melibatkan peluncur roket multipel atau Multiple Launch Rocket System (MLRS) Astros II MK 6 dari TNI AD dan HIMARS US Army.
Astros II MK 6 TNI AD
Astros II MK 6 merupakan MLRS andalan TNI AD sebagai senjata bantuan tembak.
Astros II MK 6 dioperasikan oleh Satuan Armed TNI AD.
Dilansir dari tniad.mil.id via Kompas.com, Area Saturation Rocket System (Astros) merupakan peluncur roket buatan Avibras Aerospacial Brasil, diproduksi pertama kali pada 1983 dan terus dikembangkan sampai sekarang.
Seri yang dipilih dan dimiliki Indonesia adalah tipe II dan generasi ke-6 (Astros II MK 6).
Dalam pengoperasiannya, Astros II MK 6 beroperasi dengan kendaraan truk 6X6 (AV-LMU) yang dapat melaju hingga 110 kilometer per jam dan mempunyai jarak jelajah hingga 600 kilometer.
Selain dapat bergerak sendiri, Astros II MK 6 memiliki mobilitas tinggi karena juga dapat diangkut dengan pesawat Hercules C-130 TNI AU.
Roket Astros II memiliki multikaliber, dari jenis SS-09 (kal 70), SS-30 (kal 127 mm), SS-40 (kal 180 mm), SS-60 dan 80 (kal 300 mm), SS-150 (kal 450 mm), serta seri Astros TM-300 (kal 450 mm).
Sementara itu, Astros II memiliki Fire Control Unit (AV-UCF) sebagai pengendali dan pengontrol terhadap masing-masing baterai saat penembakan.
Selain itu, juga dilengkapi dengan fire control computer, trajectography radar, dan digital radio.
Keunggulan lain dari Astros II MK6 adalah munisi yang dilengkapi hulu ledak submunisi (copper cone) yang mampu menembus baja dengan ketebalan hingga 20 sentimeter.
Sehingga, hal itu mampu menghancurkan kendaraan lapis baja (tank) jenis apa pun.
Kelebihan roket Astros II yang dirancang di atas truk 6X6 (AV-LMU) menjadikan roket ini digolongkan sebagai roket gerak sendiri.
Saat ini, tren MLRS lebih ke arah sistem peluncur modular, di mana pengisian ulang munisi dilakukan bersamaan dengan tabung peluncurnya.
Caranya dengan mengganti tabung peluncur yang telah kosong dengan tabung peluncur baru yang sudah diisi munisi.
HIMARS US Army
Dilansir dari dw.com, HIMARS adalah peluncur roket ganda yang dipasang di truk yang diproduksi oleh Lockheed Martin.
HIMARS diproduksi pada 1990-an dan pertama kali digunakan oleh militer AS pada pertengahan 2000-an.
Peluncur HIMARS dapat dipasang dengan enam GMLRS jarak menengah yang dipandu GPS, yang merupakan peluru kendali dengan jangkauan 92 kilometer (57 mil) atau satu rudal permukaan-ke-permukaan ATACMS yang dipandu jarak jauh, dengan jangkauan 300 kilometer (186 mil) .
HIMARS diawaki oleh tiga orang awak dan membutuhkan waktu lima menit untuk memuat ulang.
Sebuah sistem mobile, dapat dipindahkan dengan cepat setelah peluncuran untuk melindungi kru dan sistem dari tembakan balasan dari kombatan musuh, kemampuan yang disebut "tembak dan lari".
Sistem ini menghabiskan biaya sekitar $5 juta (€4,8 juta) per unit untuk diproduksi dan lebih dari 540 telah digunakan di lapangan, menurut Lockheed Martin.
AS, Rumania, Singapura, Uni Emirat Arab, Yordania, dan sekarang Ukraina adalah beberapa negara yang saat ini memiliki HIMARS.
Penjualan telah disetujui ke Polandia dan Taiwan, dan minggu lalu Estonia mengkonfirmasi akan membeli hingga enam sistem dari AS sebagai bagian dari paket $500 juta.
HIMARS telah dikerahkan sebelumnya di Afghanistan, di mana AS menggunakannya untuk melawan Taliban di provinsi Kandahar, dan melawan apa yang disebut pasukan "Negara Islam" di Irak selama pertempuran Mosul. (*)