Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Super Garuda Shiled 2022 Jadi Sorotan, Pakar Sebut Indonesia Berhak Latihan Perang dengan Negara Mana Saja, Singgung Amerika China hingga Rusia

Siti Nur Qasanah - Jumat, 12 Agustus 2022 | 19:42
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Komandan United States Army Pacific Jenderal Charles Flynn mengecek kesiapan prajurit dalam upacara pembukaan latihan bersama Super Garuda Shield 2022 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI Angkatan Darat di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022).
KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Komandan United States Army Pacific Jenderal Charles Flynn mengecek kesiapan prajurit dalam upacara pembukaan latihan bersama Super Garuda Shield 2022 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI Angkatan Darat di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022).

GridHot.ID - Latihan gabungan bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2022 menjadi sorotan. Latihan itu disebut akan memperkuat kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Latihan gabungan Super Garuda Shiled 2022 juga dapat menjadi sinyal bagi negara mana pun di wilayah Indo-Pasifik bahwa Indonesia adalah sahabat dekat AS.

Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Peneliti Senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadi.

"Sehingga, ini bisa dianggap pengakuan dari AS bahwa Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara yang patut diperhitungkan dari aspek politik dan militer," katanya dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, dilansir dari Tribunnews.com,Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad AS Hikam, menilai Indonesia sebagai negara berdaulat berhak melakukan latihan perang dengan negara manapun.

Latihan perang bisa melibatkan satu negara atau lebih.

"Indonesia berhak melakukan latihan perang dengan sesama sahabat, mau Rusia, China, Amerika, dan Inggris. Boleh-boleh saja. Bisa gabungan, bisa sendiri-sendiri. Kemungkinan bisa juga kalau misalnya China ngajak indonesia dan Rusia atau China dengan Korea Utara. Itu kan bisa saja," ujar AS Hikam kepada wartawan saat dihubungi, Senin (8/8/2022).

Menurut AS Hikam, agak sulit terwujud jika, misalnya, China dan Rusia dilibatkan dalam latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield.

Sebab, negara itu memiliki masalah masing-masing.

“Untuk mengatakan tidak mungkin, itu sangat sulit karena negara-negata itu sedang punya masalah masing-masing. Tapi, pada prinsipnya boleh apa tidak, ya boleh-boleh saja, sama-sama negara berdaulaulat,” katanya.

AS Hikam menilai, Indonesia hanya latihan perang dengan Amerika bukan berarti Indonesia bermusuhan dengan China dan Rusia.

Baca Juga: Heli AH-64 Apache Diterjunkan TNI dan US Army di Super Garuda Shield 2022, Spesifikasinya Ternyata Tak Main-main, Intip Fitur Andalannya yang Mampu Hancurkan Sasaran

Source :Kompas.comTribunnews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x