Tanggapan oleh pihak berwenang sejauh ini telah memastikan pendaratan yang lebih lembut untuk ekonomi yang diperkirakan analis pada satu titik akan berkontraksi 10% pada kuartal kedua.
Ekonom dari bank termasuk JPMorgan Chase & Co. dan Citigroup Inc., telah meningkatkan pandangan mereka dan sekarang melihat output turun sedikitnya 3,5% dalam setahun penuh.
Meski begitu, Bank of Russia memperkirakan PDB akan menyusut 7% pada kuartal ini dan bahkan mungkin lebih dalam tiga bulan terakhir tahun ini.
Di sisi lain, kebuntuan atas pengiriman energi ke Eropa menimbulkan risiko baru bagi perekonomian.
Penurunan bulanan dalam produksi minyak akan dimulai segera pada bulan Agustus, menurut Badan Energi Internasional, yang memperkirakan produksi minyak mentah Rusia akan turun sekitar 20% pada awal tahun depan.
"Kemerosotan pada tahun 2022 akan kurang dalam dari yang diharapkan pada bulan April," kata bank sentral dalam sebuah laporan tentang kebijakan moneter bulan ini.
"Pada saat yang sama, dampak guncangan pasokan mungkin lebih lama dari waktu ke waktu."
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 12 Agustus 2022, menteri pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan Rusia tidak mungkin berhasil menduduki Ukraina.
Hal ini dikarenakan negara-negara Barat telah menjanjikan 1,5 miliar euro (Rp 22,6 triliun) lebih untuk membantu meningkatkan militer Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.
Menurut Ben Wallace, invasi Presiden Rusia Vladimir Putin telah goyah dan mulai gagal.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Kamis (11/8/2022), pada sebuah konferensi di Kopenhagen, 26 negara setuju untuk memberikan lebih banyak bantuan keuangan dan militer ke Ukraina.