Menurut TPNPB-OPM Kodap III Derakma Ndugama, kampung Alguru bukan baru dibuat. Jika mau mengambil Kampung Alguru atas nama negara dari keluhur kami Keli Kwalik, Daniel Yudas Kogeya, Elmis Silas Kogeya dan Daud Yiginap Lokbere sudah wariskan bahwa dari Momugu sampai pintu masuk Danau Habema wilayah sebelah tidak boleh dikorek atas nama NKRI. Kalau Kali Kenyam sebelah silahkan pemerintah membangun.
"Bapak Bupati mau masuk dan merebut markas kami, silahkan masuk karena Anda membuka isolasi pembangunan di wilayah ini, tidak akan mempengaruhi perjuangan TPNPB-OPM yang sudah diketahui dunia. Apabila orang-orang kami suku Nduga yang mengurus pembangunan tetap musuh utama, dan kami akan sapu bersih dari tanah Ndugama."
"Silahkan bawa masuk ke markas Alguru, kami sedang menunggu kedatangan anda dan kami siap menerima anda kapan saja," ujar Egianus Kogoya.
Pengkhianat Negara Pendukung KKB Papua Bertambah
Sementara itu, Daftar pengkhianat negara yang mendukung gerakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua Bertambah.
Kalau sebelumnya ada aparatur sipil negara (ASN) yang didufa membantu menyelundupkan senjata dan amunisi untuk KKB Papua, kali ini ada sekretaris dan kepala kampung yang diduga sebagai pengkhianat negara.
Sekretaris dan Kepala Kampung pendukung KKB Papua ini berasal dari Kabupaten Nduga, Papua.
Keduanya diduga telah memberi uang untuk oknum ASN Nduga berinisial AN untuk membeli senjata dan amunisi bagi KKB Papua.
Sekretaris dan Kepala Kampung ini telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua.
"Yang pertama inisialnya A, dia merupakan seorang Sekertaris Desa sedangkan yang satu lagi inisial GK merupakan Kepala Kampung," ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Jumat (12/8/2022).
Untuk A dan GK, Faizal menyebut mereka memberikan uang kepada AN dalam jumlah yang sama.