Latihan ini dirancang untuk menguji dan meningkatkan integrasi kekuatan multinasional, dan “mengakui hubungan kuat Australia dan nilai tinggi yang kami tempatkan pada keamanan regional dan membina hubungan yang lebih erat di seluruh kawasan Indo-Pasifik,” kata Angkatan Udara Australia.
Setelah partisipasi mereka dalam latihan 19 Agustus hingga 8 September di Australia, jet Jerman dijadwalkan berhenti di Jepang dan Korea Selatan dalam perjalanan pulang ke Jerman.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan KompasTV, 16 Agustus 2022,Jerman kirim 13 pesawat militer ke latihan bersama di Australia, pengerahan angkatan udara terbesar di masa damai seperti laporan Straits Times, Selasa, (16/8/2022).
Pengiriman kontingen terbesar lintas benua itu menggarisbawahi peningkatan fokus Berlin di Indo-Pasifik di tengah meningkatnya ketegangan dengan China di kawasan itu.
Tahun lalu, sebuah kapal perang Jerman berlayar ke Laut China Selatan untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun, langkah yang membuat Berlin bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam memperluas kehadiran militer di kawasan itu di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial Beijing.
Ketegangan juga meningkat di Taiwan sejak China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, memulai latihan militer di sekitar pulau yang diperintah secara demokratis itu setelah Ketua Kongres AS Nancy Pelosi mengunjungi Taipei pada awal Agustus.
Hari Senin (15/8/2022), enam jet Eurofighter Jerman lepas landas dari pangkalan di Neuburg an der Donau di Jerman selatan dan tiga tanker A330 dari Cologne untuk penerbangan tiga hari ke Australia di mana mereka akan terbang, bersama dengan empat pengangkut A400M Jerman yang sudah berangkat, bergabung dengan 16 negara lain dalam latihan dua tahunan Pitch Black.
Selama perjalanan, yang mengambil jalan memutar lewat Jepang dan Korea Selatan, pilot Eurofighter Jerman akan melakukan hampir 200 kali pengisian bahan bakar di udara kata kepala staf angkatan udara Jerman Ingo Gerhartz kepada wartawan sebelum tim Jerman mengudara.
Ditanya apakah pesawat-pesawat perang itu akan melewati Laut China Selatan dan Selat Taiwan, dua titik ketegangan dengan China di kawasan itu, Gerhartz mengatakan pesawat mereka akan menggunakan rute lalu lintas udara sipil dan tidak berencana melewati jalur Selat Taiwan.
"Laut China Selatan, Taiwan - ini jelas merupakan titik-titik penting di kawasan itu," katanya kepada wartawan.