Sedangkan, rombongan yang membawa Putri Candrawathi dan para ajudan termasuk Brigadir J dan Bharada E tiba di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling pada Jumat (8/7/2022).
Berdasarkan rekaman CCTV di lokasi, ada berbagai kegiatan dilakukan di di rumah pribadi Ferdy Sambo, diantaranya tes PCR.
"Usai dari Saguling, Bharada E, Bripka RR, dan KM serta korban Brigadir J menuju ke TKP Duren 3.
Dari hasil pemeriksaan, karena tersangka FS ini sudah sangat marah sekali dan tak bisa mengendalikan emosinya," kata Dedy Prasetyo.
Ditanya apakah Bripka RR dan Bharada E sempat bertanya ke Ferdy Sambo mengenai alasan menembak mati Brigadir J, suami Putri Candrawathi itu hanya menjelaskan bahwa ajudannya itu sudah melukai harkat dan martabat keluarganya.
"Jadi sebelum melakukan penembakan tersebut, mereka berdua Brigadir RR dan Bharada E tu ditanya FS. Tapi sebelumnya sudah diceritakan bahwasanya di Magelang terjadi peristiwa melukai harkat martabat keluarga FS," tuturnya.
"Sama Bharada E, FS ceritakan soal peristiwa di Magelang yang telah melukai harkat martabak keluarganya. Kemudian FS bertanya kepada Bharada E apakah punya nyali untuk tembak Brigadir J, Bharada E hanya mengangguk-angguk dan langsung diminta menembak Brigadir J," kata Dedi.
Sementara kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy mengatakan kliennya menembakkan tiga sampai empat peluru ke arah Brigadir J.
"Sekitar 3 sampai 4 tembakan," kata Ronny dalam acara yang dibawakan Aiman Wicaksono, Selasa (16/8/2022) sore.
Ronny pun memperagakan posisi tangan Brigadir J yang berada di depan dada detik-detik saat dirinya ditembak.
"Saya kasih bocoran sedikit kejadiaanya, posisi tangan seperti ini (tangan di depan dada). Lalu Bharada E menembak," kata Ronny.