Selain Jerman, anggota NATO Eropa Prancis, Inggris dan Belanda berpartisipasi, bersama dengan AS, Selandia Baru, Korea, UEA, India, Jepang, Thailand, dan lainnya.
Latihan ini dirancang untuk menguji dan meningkatkan integrasi kekuatan multinasional.
"Mengakui hubungan kuat Australia dan nilai tinggi yang kami tempatkan pada keamanan regional dan membina hubungan yang lebih erat di seluruh kawasan Indo-Pasifik,” kata Angkatan Udara Australia.
Setelah partisipasi mereka dalam latihan 19 Agustus hingga 8 September di Australia, jet Jerman dijadwalkan berhenti di Jepang dan Korea Selatan dalam perjalanan pulang ke Jerman.
Jet Tempur Eurofighter milik Angkatan Udara Jerman
Dilansir daru vpk.name, jet tempur serba guna segala cuaca "Eurofighter Typhoon" (Eurofighter Typhoon) dirancang untuk mendapatkan keunggulan udara, kontrol wilayah udara, dan intersepsi pesawat musuh.
Kemampuannya juga mencakup penindasan dan penghancuran fasilitas pertahanan udara, dukungan udara langsung, menyerang target angkatan laut, berpartisipasi dalam serangan udara strategis, dan melakukan pengintaian.
Pesawat ini diproduksi oleh konsorsium senjata Eropa "Eurofighter Jagdflugzeug GmbH" (Eurofighter Jagdflugzeug GmbH ) dengan kantor pusat di kota Hallbergmoos (Hallbergmoos) dekat Munich (Jerman).
Perusahaan ini didirikan dengan partisipasi empat perusahaan: Airbus Defens and Space GmbH (Jerman, 33%), Airbus Defens and Space SA (Spanyol, 13%), BAE Systems (Inggris, 33%) dan Leonardo S. pA (Italia , 21%).
Penerbangan pertama Eurofighter Typhoon dilakukan pada 27 Maret 1994.