Melansir Fotokita.id, Kepala Bareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyebutkan, pengakuan Richard yang menjadi titik awal terbongkarnya kebohongan Sambo ini muncul berkat kegigihan penyidik dan timsus.
Menurut Agus, penyidik sengaja memanggil orang tua dan pacar Richard untuk meyakinkannya agar berani menyampaikan cerita yang sebenarnya. Upaya itu berhasil membuat Richard luluh dan yakin.
"Kepada penyidik, dia (Bharada E) akhirnya menyampaikan secara detail tentang kejadian itu," sebut Agus.
Kesaksian Bharada E berdampak besar terhadap kasus pembunuhan Brigadir J.
Polisi telah menyetop dua laporan yang dibuat orang-orang Sambo ke Polres Jakarta Selatan. Laporan itu diduga merupakan bagian dari skenario Sambo untuk mengecoh penyidik mengungkap kejahatan yang terjadi sebenarnya.
Dengan terungkapnya kasus pembunuhan ini, pengacara Bharada E, Ronny Talapessy, menargetkan Richard bisa divonis bebas atau setidak-tidaknya hukumannya bakal diringankan.
"Pertimbangannya masih muda, dia harapan keluarga. Masih jadi tumpuan keluarga dan juga bukan pelaku utama," ujar Ronny kepada wartawan pada Jumat (12/8/2022).
Melalui Ronny, Bharada E juga menyatakan hasratnya untuk meneruskan karirnya di satuan Brimob, salah satu unit khusus yang diisi orang-orang pilihan di kepolisian.
Bharada E memang menjadi lulusan terbaik saat mengikuti tes polisi. Dia juga berhasil masuk Brimob dengan nilai tertinggi di antara peserta lainnya.
"Saya brimob, saya lulusan Brimob, rumah saya lahir dan besar di Brimob, Brimob itu rumah saya. Jika saya diizinkan, saya masih ingin berkarir di Brimob," kata Ronny meniru pernyataan Bharada E yang disampaikan kepada wartawan pada Minggu (14/8/2022).
Bharada E memohon kepada Ronny Talapessy agar membelanya. Dia mengaku ingin sekali berkembang di Korps Bhayangkara.