GridHot.ID - Mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J memiliki seorang kekasih bernama Vera Simanjuntak.
Brigadir J bahkan disebut-sebut telah berjanji akan menikahi Vera Jimanjuntak setelah menjadi perwira Polri.
Dilansir dari Tribunnews.com, hal itu seperti yang dikatakan ibunda Vera Simanjuntak, Gultom.
"Memang dia bilang apa dulu dia perwira. Itu kan yang menentukan laki-laki," kata Gultom saat ditemui Tribunnews.com di kawasan Bangko, Merangin, Jambi, Selasa (26/7/2022).
Namun, rencana itu kandas ketika Vera melihat tubuh kaku Brigadir J di dalam peti mati usai tewas pada Jumat (8/7/2022) lalu.
"Dengan kondisi yang menimpa Vera saat ini, bisa dibayangkan bagaimana kondisi hatinya saat ini dan pastinya trauma," paparnya.
Sementara itu, dilansir dari Warta Kota,Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menyebutkan bahwa Brigadir J sangat sayang dengan Vera Simanjuntak.
Sebab hampir di setiap kesempatan Brigadir J menghubungi kekasihnya itu, dan beberapa kali obrolan keduanya didengar Bharada E yang merupakan teman sekamar Brigadir J, selama menjadi ajudan Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Bharada E, obrolan Brigadir J dengan kekasihnya sangat mesra sekali yang menunjukkan kedekatan keduanya.
Hal tersebut diceritakan Bharada E ke Deolipa Yumara, saat masih menjadi kuasa hukum Bharada E.
Deolipa mengaku menanyakan soal itu ke Bharada E untuk mengetahui adakah potensi Brigadir J seorang gay atau biseksual atau kaum LGBT.
"Bharada E kan selalu tidur sama Yosua satu kamar, saya tanya apakah mungkin seorang Yosua adalah Gay? Jawabannya tidak, karena dia kalau sama pacarnya mesra banget, sayang banget," kata Deolipa kepada Karni Ilyas di akun YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (18/8/2022).
"Kalau Transgender atau Lesbian pasti gak mungkin. Apakah mungkin Biseksual? Jawabannya tidak, karena setiap hari Bharada E satu kamar dengan Yosua, dan kemudian ada pacarnya selalu komunikasi, karena yang dicintai Yosua adalah wanitanya ini," tambah Deolipa.
"Berarti Yosua bukan seorang yang biseksual tapi heteroseksual, juga Bharada E ada pacarnya. Persoalannya ada di Kuwat. Kuwat ini orang dari Brebes, yang ikut Sambo lama, sejak Kapolres," papar Deolipa.
"Namanya orang sering jalan, kan ada senengnya ada enggak. Mungkin dia senggolan masalah emosional. Masalah apa, tapi bukan persoalan cinta," katanya.
Deolipa menduga persoalan kerja yang dianggap salah satu pihak tak beres.
"Atau Kuwat ini mungkin menaruh dendam. Kuwat ini juga bukan orang yang bisa curang, bukan," ujar Deolipa.
Menurut Deolipa yang ternyata LGBT atau biseksual adalah Irjen Ferdy Sambo dan bukan Brigadir J atau Bharada E.
"LGBT, L nya hilang, G nya hilang, T nya hilang, tinggal B. B itulah Ferdy Sambo. B inikan biseksual. Biseksual ini bisa sama wanita, lelaki juga iya. Bisa punya selingkuhan wanita, bisa juga laki-laki," kata Deolipa kepada Karni Ilyas.
Menurut Deolipa, informasi adanya potensi LGBT dalam kasus ini sudah dirasakannya dan kemudian dipastikan oleh penyidik yang lalu memberitahunya.
"Ketika penyidik bilang ada potensi LGBT artinya intelijennya sudah jadi. Bahwasanya pernyataan penyidik langsung saya pegang. Awalnya saya punya kemungkinan para pelaku adalah LGBT itu semua. Ternyata tidak semua. Ketika penyidik bilang LGBT, hmm mampus deh dunia ini," ujarnya blak-blakan.
Sebelumnya di akun YouTube TV One di acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (17/8/2022) malam, Deolipa juga blak-blakan soal LGBT di balik kasus Sambo ini.
"James Bond itu kalau sudah kebuka, mau gak mau buka-bukaan 007," katanya.
"Kapolda Metro pelukan sama psikopat dan biseksual bikin malu. Saya psikolog, malu lihatnya," ujar Deolipa.
Ketika ditanya apakah Deolipa memiliki bukti dan fakta bahwa Irjen Ferdy Sambo adalah seorang psikopat dan biseksual, Deolipa mengaku berdasarkan analisanya saja sebagai seorang psikolog.
"Analisa dong, mana bisa kita memliki fakta tentang ilmu biseksual atau LGBT. Semua adalah analisa terhadap perilaku, karakter manusianya. Kan saya psikolog, betul kan," papar Deolipa.
(*)