Ade tidak bisa menjelaskan lebih lanjut apakah patahnya jari itu disebabkan karena Yosua berlindung.
Dia hanya menyebut jari Brigadir J patah karena lintasan anak peluru.
"Kalau melindungi diri atau nggak, saya nggak tahu. Tapi memang sesuai analisa kami terkait anak lintasan anak peluru itu juga memang sesuai dengan arahan lintasannya ketika keluar dari tubuh tersebut," ucap Ade.
Ade juga memastikan jika kuku Brigadir J tidak dicabut.
"Nggak (benar), nggak kuku dicabut, nggak sama sekali," kata Ade.
Terkait dengan kabar yang menyebut otak jenazah Brigadir J berpindah ke perut, tim forensik memberi penjelasan.
Ade mengatakan, ada sejumlah pertimbangan ketika jenazah yang sudah melalui proses otopsi akan ditransportasikan.
Namun demikian, Ade memastikan, tak ada organ tubuh yang hilang dari jenazah Yosua.
"Semua tindakan otopsi, organ-organ itu akan dikembalikan ke tubuhnya," ujar Ade.
"Namun memang harus ada pertimbangan-pertimbangan baik itu misalnya adanya bagian-bagian tubuh yang terbuka, sehingga pada saat jenazah itu akan ditransportasikan akan dilakukan pertimbangan-pertimbangan seperti itu," jelasnya.