"Apa yang coba dilakukan China adalah mencaplok ruang maritim internasional, untuk mengontrol dan memiliki perairan internasional, dan untuk melakukan itu mereka perlu memiliki kehadiran permanen di sana," lanjutnya.
Latihan militer China membawa pesan ke negara-negara Laut China Selatan
Dilansir dari Taipei Times, kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal bulan Agustus membuat marah pemerintah China dan memicu ancaman tanggapan militer.
Secara dangkal, latihan militer China di sekitar Taiwan dapat dilihat sebagai tindakan pembalasan yang diarahkan ke pupau itu.
Tetapi pesanChinaternyata lebih luas.
Pesan mereka ditujukan pada kekuatan besar di kawasan Indo-Pasifik dan lima negara anggota ASEAN — Filipina, Vietnam, Malaysia, Indonesia dan Brunei — terlibat dalam sengketa wilayah maritim dengan Beijing di Laut China Selatan.
China telah mengatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan untuk melindungi klaim teritorialnya.
Pada Dialog Shangri-La pada bulan Juni, Menteri Pertahanan Nasional Tiongkok Jenderal Wei Fenghe mengatakan bahwa "Taiwan semata-mata urusan internal Tiongkok" di mana tidak ada negara yang dapat campur tangan.
Hal yang sama berlaku untuk 80 persen klaim China di Laut China Selatan, terlepas dari klaim negara pesisir lainnya.
Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-55 diadakan di Phnom Penh pada 3 Agustus di tengah gejolak dan ketidakamanan regional yang signifikan.
Para menteri membahas isu-isu mendesak seperti situasi di Selat Taiwan, perang Rusia melawan Ukraina, Myanmar, dan Laut China Selatan.