Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Banyak sekali mitos yang ada di negara Indonesia ini dikarenakan kekayaan budaya dan tradisi masih melekat di masyarakat.
Salah satu mitos tersebut adalah ramalan kedutan.
Kedutan ini terjadi begitu saja dan dialami hampir seluruh umat manusia dan tidak bisa dikontrol.
Kedutan merupakan hal yang lazim terjadi pada tubuh manusia.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunBatam.ID, 19 Oktober 2021, kedutan dianggap sebagai sebuah pertanda akan sesuatu yang bakal terjadi di masa depan.
Pertanda itu bisa berupa hal baik, namun bisa merupakan firasat buruk.
Arti kedutan pun beragam tergantung letaknya.
Lantas, apa arti kedutan di pundak kanan ini?
Berikut beberapa arti kedutan di area pundak kanan menurut Primbon Jawa yang bisa Anda simak.
1. Pertanda sembuh dari sakit
Beruntunglah Anda jika mengalami kedutan di bagian ini.
Mitosnya, kedutan di bagian ini merupakan pertanda baik.
Walaupun saat ini Anda sedang sakit, Anda akan segera diberikan kesembuhan oleh yang Maha Kuasa.
2. Pertanda munculnya pertengkaran
Berbeda dengan arti kedutan sebelumnya, kedutan di bagian ini juga bisa membawa pertanda yang kurang baik.
Dalam waktu dekat ini Anda akan bertengkar dengan seseorang yang Anda kasihi.
Bahkan, pertengkaran ini bisa menyebabkan putusnya silaturahmi jika Anda sampai tak bisa mengendalikan amarah.
3. Pertanda rezeki
Bagi Anda yang mengalami kedutan di bagian ini, maka beruntunglah Anda.
Kedutan di bagian ini menandakan adanya pertanda baik.
Anda akan segera mendapatkan rezeki yang melimpah.
Rezeki ini datangnya dari sesuatu yang tidak Anda duga sebelumnya.
4. Pertanda dikagumi orang
Kedutan ini merupakan pertanda baik.
Dalam waktu dekat ini Anda akan dikagumi oleh seseorang.
Meski begitu, orang ini masih malu-malu kucing untuk mengutarakan perasaannya.
5. Pertanda mendapat kabar baik
Kedutan di bagian ini juga merupakan pertanda baik.
Anda akan mendapatkan kabar baik dalam waktu dekat ini.
Kabar baik ini bisa berbentuk apapun, mulai dari rezeki, naik jabatan, hingga urusan asmara.
(*)