Akan tetapi Eropa mengatakan ini hanyalah dalih Rusia saja. Regulator jaringan Jerman, Bundesnetzagentur, mengatakan negara itu sekarang lebih siap untuk menghentikan pasokan gas Rusia, tetapi mendesak warga dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi.
Pengumuman Gazprom datang tak lama setelah negara-negara G7 setuju untuk membatasi harga minyak Rusia untuk mendukung Ukraina.
Pennerapan batas harga mereka berarti negara-negara yang menandatangani kebijakan tersebut akan diizinkan untuk hanya membeli minyak dan produk minyak Rusia yang diangkut melalui laut yang dijual dengan atau di bawah batas harga.
Namun, Rusia mengatakan tidak akan mengekspor ke negara-negara yang berpartisipasi dalam pembatasan tersebut.
Pipa gas membentang dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke timur laut Jerman dan dapat membawa hingga 170 juta meter kubik gas per hari.
Pipa gas tersebut dimiliki dan dioperasikan oleh Nord Stream AG, yang pemegang saham mayoritasnya adalah Gazprom.
Jerman juga sebelumnya mendukung pembangunan pipa paralel - Nord Stream 2 - tetapi proyek itu dihentikan setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Gazprom mengatakan pihaknya telah mendeteksi adanya kesalahan di stasiun kompresor Portovaya, dengan inspeksi dilakukan bersama pekerja dari Siemens, perusahaan Jerman yang memelihara turbin.
Dikatakan bahwa perbaikan kebocoran oli di mesin-mesin utama hanya mungkin dilakukan di bengkel-bengkel khusus, yang telah dihalangi oleh sanksi-sanksi Barat.
Namun, Siemens sendiri mengatakan: "Kebocoran seperti itu biasanya tidak mempengaruhi pengoperasian turbin dan dapat ditutup di lokasi. Ini adalah prosedur rutin dalam lingkup pekerjaan pemeliharaan."
Sebelumnya diberitakan, Rusia kembali menghentikan pasokan gas melalui pipa utama ke Eropa pada Rabu (31/8/2022).