Pesawat produksi Amerika Serikat ini terbang dalam rangka latihan antiserangan udara atau Air Defense Exercise (Adex) Siaga Armada II.
Namun sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat dilaporkan hilang kontak di antara perairan di Bangkalan dan Gresik, pukul 08.55 WIB.
Sehari berikutnya, kerangka pesawat ditemukan terbalik sekitar 14-15 meter dari permukaan laut.
Kedua penerbang juga ditemukan meninggal dengan posisi duduk terikat sabuk pengaman di bagian kokpit.
"Jenazah dua-duanya masih terlentang duduk di kursi dan masih terikat seat belt sehingga tadi pagi baru diangkat dan semuanya sudah diangkat. Jadi dua personel kopilot dan pilot sudah diangkat," tutur Yudo.
Sementara itu, Yudo menginginkan hasil investigasi jatuhnya pesawat dapat keluar secapatnya.
Sebab, hal ini berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan operasi dan latihan untuk 6 unit pesawat lainnya dengan jenis yang sama.
"Saya enggak punya target waktu (hasil investigasi), tapi saya perintah secepatnya jangan sampai ini mengganggu operasi latihan dari pesawat yang sudah ada," jelasnya.
Pasca jatuhnya pesawat Bonanza, TNI AL telah memutuskan untuk menghentikan sementara waktu operasional6 pesawat Bonanza lainnya.
Langkah ini diambil guna memfokuskan proses investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Yudo mengatakan, investigasi akan segera dilakukan. Dalam pelaksanaannya, Inspektorat Jenderal TNI Angkatan Laut dan Inspektorat Jenderal Pusat Penerbangan Angkatan Laut dilibatkan.
Selain itu, Yudo juga mengajak para senior yang pernah menjabat di posisi tersebut agar turut terlibat dalam investigasi ini.