Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Istri Hamil 9 Bulan Suami Tewas dalam Kecelakaan, Nasib Keluarga Pilot Pesawat Latih TNI AL Bonanza Dibongkar KSAL, Laksamana Yudo Margono Jamin 1 Hal: Kita Tidak Diam

Candra Mega Sari - Jumat, 09 September 2022 | 14:42
KSAL Laksamana Yudo Margono (kiri) dan Kapten Laut (P) (Anumerta) Judistira Eka Permady bersama istri (kanan)
KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA dan Instagram @vriliozanadya

KSAL Laksamana Yudo Margono (kiri) dan Kapten Laut (P) (Anumerta) Judistira Eka Permady bersama istri (kanan)

Gridhot.ID - Dua prajurit TNI AL yang gugur saat melaksanakan latihan Air Defence Exercise (ADEX) di Selat Madura, Jawa Timur mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan almarhum Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Letda Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa karena gugur saat melaksanakan tugas operasi.

Pangkat keduanya menjadi Kapten Laut (P) (Anumerta) Judistira Eka Permady dan Kopilot Lettu Laut (P) Dendy Kresna Bakti Sabila.

Selain itu, Yudo memastikan akan memberikan bantuan kepada keluarga dua penerbang pesawat latih TNI AL jenis Bonanza G-36 T-2503 yang gugur.

Yudo pun membenarkan bahwa istri Kapten Laut (P) Anumerta Judistira Eka Permady berinisial VI tengah mengandung.

"Hamil iya, tentunya kita tidak diam, pasti akan membantu semaksimal mungkin," ujar Yudo di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta, sepeti dikutip Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Yudo menuturkan bahwa santunan juga datang tidak hanya dari TNI AL, tetapi juga dari institusi lain.

"Santunan duka dari Asabri juga ada, tentunya dari AL sendiri juga ada," kata Yudo.

Dalam kesempatan ini, Yudo juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya2 prajurit terbaiknya.

"Turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik Angkatan Laut," ucap Yudo.

Menurut rencana, kedua jenazah akan dimakamkan di Makam Taman Bahagia TNI AL di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga: Terakhir Komunikasi Subuh-subuh, Istri Pilot Pesawat Latih Bonanza T-2503 TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Tengah Hamil 9 Bulan, Bibi: Minggu Depan Mau Melahirkan

Meski upacara pemakaman kemiliteran dipimpin oleh Danpuspenerbal, namun ia menyatakan akan hadir.

"Pemakaman rencana besok di Taman Makam Bahagia (Sedati) Juanda. Saya akan hadir besok," kata dia.

Menantikan Anak Pertama

Dikutip dari TribunJatim.com, istri Judistira tengah mengandung anak pertama dengan usia kehamilan 9 bulan.

Dalam waktu dekat,istri Judistira berinisial VI akan menjalani proses kelahiran anak pertamanya.

"Benar hamil 9 bulan. Sudah mau melahirkan. Maunya minggu depan, kalau enggak salah tanggal 1. Kalau enggak akhir ini (bulan) ya tanggal 1 (Oktober). Iya (9 bulan) kata dokternya begitu," ujar salah satu anggota keluarga VI, Eni Sriwijayati.

Adapun Judistira merupakan Wakil Komandan Pesawat Udara 2 Flight II Ron 200 dan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 62.

Unggahan istri Kapten Laut (P) Anumerta Judistira Eka Permady
Instagram @vriliozanadya

Unggahan istri Kapten Laut (P) Anumerta Judistira Eka Permady

Sedangkan, Dendy merupakan Wakil Komandan Pesawat Udara Flight II Ron 600.

Keduanya gugur dalam peristiwa jatuhnya pesawat latih TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 di Selat Madura pada Rabu (7/9/2022).

Pesawat Bonanza sempat dilaporkan hilang kontak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, Rabu, pukul 08.45 WIB.

Baca Juga: Jatuh ke Laut saat Disimulasikan Menyerang, Pilot Pesawat Bonanza TNI AL Kerap Ikut Misi Penting, Ini Sosok Lettu Laut Yudistira Eka Permadi yang Kondisinya Belum Diketahui

Pesawat produksi Amerika Serikat ini terbang dalam rangka latihan antiserangan udara atau Air Defense Exercise (Adex) Siaga Armada II.

Namun sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat dilaporkan hilang kontak di antara perairan di Bangkalan dan Gresik, pukul 08.55 WIB.

Sehari berikutnya, kerangka pesawat ditemukan terbalik sekitar 14-15 meter dari permukaan laut.

Kedua penerbang juga ditemukan meninggal dengan posisi duduk terikat sabuk pengaman di bagian kokpit.

"Jenazah dua-duanya masih terlentang duduk di kursi dan masih terikat seat belt sehingga tadi pagi baru diangkat dan semuanya sudah diangkat. Jadi dua personel kopilot dan pilot sudah diangkat," tutur Yudo.

Sementara itu, Yudo menginginkan hasil investigasi jatuhnya pesawat dapat keluar secapatnya.

Sebab, hal ini berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan operasi dan latihan untuk 6 unit pesawat lainnya dengan jenis yang sama.

"Saya enggak punya target waktu (hasil investigasi), tapi saya perintah secepatnya jangan sampai ini mengganggu operasi latihan dari pesawat yang sudah ada," jelasnya.

Pasca jatuhnya pesawat Bonanza, TNI AL telah memutuskan untuk menghentikan sementara waktu operasional6 pesawat Bonanza lainnya.

Langkah ini diambil guna memfokuskan proses investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.

Yudo mengatakan, investigasi akan segera dilakukan. Dalam pelaksanaannya, Inspektorat Jenderal TNI Angkatan Laut dan Inspektorat Jenderal Pusat Penerbangan Angkatan Laut dilibatkan.

Selain itu, Yudo juga mengajak para senior yang pernah menjabat di posisi tersebut agar turut terlibat dalam investigasi ini.

"Para senior-senior yang dulu pernah menjabat di situ juga bisa kita libatkan,"imbuh dia.

Baca Juga: Buatan Amerika Serikat, Pesawat Bonanza T-250 TNI AL yang Jatuh di Perairan Laut Selat Madura Diklaim Masih Layak Terbang, Begini Kata Danpuspenerbal

(*)

Source :Kompas.comTribunJatim.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x