Sesampainya di rumah, ia kembali diminta untuk mengantarkan alat sekolah yang tertinggal ke Taruna Nusantara.
Kali ini ia berangkat bersama Bharada E, namun lagi-lagi mendadak ia diminta pulang oleh Putri Candrawathi.
Hal itu diceritakan oleh pengacara baru Bripka RR, Erman Umar.
Kemudian soal dugaan pelecehan seksual, Bripka RR mengaku tak tahu soal hal tersebut.
Sebab saat bertanya ke Kuat Maruf maupun Putri Candrawathi, Bripka RR tak mendapat jawaban itu.
Bahkan Bripka RR sempat memergoki Kuat Maruf dan Brigadir J berseteru, namun saat ditanya, tak ada satupun yang mau menjelaskannya.
"Dia ( Bripka RR) turun ke bawah, tahu-tahu Yosua mau ke kamar ibu, dihalangi oleh Kuat, itu dilihat RR. Kuat mau halangi itu enggak tahu, penafsiran. Kuat udah bertengkar dengan Yosua," kata Erman Umar.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, pengacara Bripka Ricky Rizal (RR), Erman Umar mengatakan kliennya adalah korban dari keadaan dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofiriansyah Yosua Hutabarat.
Adapun, Bripka Ricky merupakan salah satu dari lima tersangka di dalam kasus yang didalangi oleh mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.
“Kan dia bukan yang dia berbuat. Dia korban keadaan. Ya kan? Kan enggak mungkin dia membayangkan ini,” kata Erman di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Kamis (8/9/2022) malam.
Menurut Erman, kliennya ini sangat mendadak terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.