Menurutnya, sampai saat ini ada 12 bandara yang rawan di Papua, salah satunya Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
"Ini bisa menjadi perhatian dari otoritas, Paling tidak kalau lokasi ini dianggap rawan, maka harus ada pemberitahuan kepada pilot maupun operator bahwa memang lapangan terbang tersebut itu tidak aman, sehingga tidak terjadi lagi adanya ancaman bagi pilot maupun pesawat," ujarnya.
Hingga saat ini masih terdapat sebagian daerah di Papua belum bisa dijangkau oleh transportasi darat, dan harus dilakukan melalui udara, maka itu keamanan perlu kita jaga bersama
Menurut Rama, dengan berbagai persoalan yang dialami para pilot pesawat perintis, maka IPI perlu membahas dengan melibatkan berbagai pihak seperti TNI AU, Departemen Perhubungan, Air Naff, dan lain sebagainya untuk bersama-sama membuat kebijakan supaya para pilot di Papua memiliki jaminan keamanan agar kejadian-kejadian tersebut tidak terulang.
Sementara Danlanud Silas Papare, Kolonel Pnb Moch Dadan Gunawan mengatakan, keamanan untuk pilot merupakan hal penting untuk dunia penerbangan, sebab kalau tidak aman, maka penerbangan akan sulit untuk masuk ke daerah yang dituju.
Menurut Kolonel Pnb Moch Dadan Gunawan, saat ini pihaknya baru mengisi 12 bandara di Papua untuk melakukan pengamanan.
Mmaka itu dengan berbagai persoalan yang dialami para pilot ke depannya pihaknya bakal melakukan koordinasi dari pihak IPI dan Departemen perhubungan untuk meminta ke mabes TNI agar ada penambahan pengamanan
"Untuk ideal penambahan personel di setiap bandara harus 30 orang dengan metode sif-sifkan, sementata untuk saat ini belum tercapai, karena hanya ada 10-20 orang, dengan jumlah yang ada maka ini masih sangat kurang," jelasnya.
Dikatakan, pihanya bakal meminta minta data daerah dan jumlah penerbangan dari IPI untuk melihat daerah mana saja yang butuh pengamanan.
Hal ini perlu dilakukan sebab menurutnya kebutuhan transportasi udara di Papua sangat dibutuhkan untuk mendukung semua kebutuhan yang ada di setiap daerah. (*)