Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Saksi Mata Sebut Hal Ini Terjadi Saat Pasukan Rusia di Kota Izium Ukraina MeLarikan Diri, Volodymyr Zelensky Tegaskan 2000 Kilometer Persegi Wilayahnya Sudah Direbut Lagi

Akhsan Erido Elezhar - Senin, 12 September 2022 | 10:00
Ilustrasi kota Izium.
Kompas.com

Ilustrasi kota Izium.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Pasukan Rusia meninggalkan Kota Izium yang menjadi basis utamanya di Ukraina timur laut pada Sabtu (10/9/2022).

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 11 September 2022 ini merupakan kemunduran mendadak di salah satu garis depan utama perang setelah pasukan Ukraina membuat kemajuan pesat.

Dikutip dari Reuters, jatuhnya Izium dengan cepat di provinsi Kharkiv merupakan kekalahan terburuk Rusia sejak pasukannya dipaksa mundur dari ibu kota Kyiv pada Maret.

Ukraina memujinya sebagai titik balik dalam perang selama 6 bulan. Ribuan tentara Rusia meninggalkan amunisi dan peralatan saat mereka melarikan diri.

Pasukan Rusia menggunakan Izium sebagai basis logistik untuk salah satu upaya utama mereka, yaitu serangan berbulan-bulan dari utara di wilayah Donbass di dekatnya yang terdiri dari Donetsk dan Luhansk.

Kantor berita TASS yang dikelola Pemerintah Rusia mengutip Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, telah memerintahkan pasukan meninggalkan daerah itu dan memperkuat operasi di wilayah lain Donetsk.

Kepala administrasi Rusia di Kharkiv lalu mengimbau penduduk keluar dari provinsi dan melarikan diri ke Rusia untuk menyelamatkan nyawa, lapor TASS.

Saksi mata menyebutkan bahwa terjadi kemacetan lalu lintas mobil saat orang-orang meninggalkan wilayah yang sempat dikuasai Rusia itu.

Jika kemajuan pasukan Ukraina terus terjadi, itu akan menjadi pukulan serius bagi Rusia yang menurut badan intelijen Barat telah menderita banyak korban.

Baca Juga: Dikira Pesanan Istrinya, Soeharto Dibuat Bingung Kiriman Patung Tak Biasa Datang ke Rumahnya Jelang G30S PKI: Itu yang Ganjil!

Ini juga akan menjadi dorongan besar bagi Ukraina yang ingin menunjukkan negara-negara Barat sudah memasoknya dengan senjata dengan benar agar terus mendapat dukungan berkelanjutan.

Ada tekanan pada Ukraina untuk menunjukkan kemajuan sebelum musim dingin tiba.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan di Kyiv, pasukan Ukraina menunjukkan bahwa mereka mampu mengalahkan tentara Rusia dengan bantuan senjata.

"Jadi saya tegaskan lagi: semakin banyak senjata yang kita terima, semakin cepat kita menang, dan semakin cepat perang ini akan berakhir," katanya dikutip dari Reuters.

Kemudian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video pada Sabtu (10/9/2022) mengatakan, angkatan bersenjata Ukraina sudah merebut kembali sekitar 2.000 kilometer persegi wilayah sejak serangan balasan diluncurkan awal bulan ini.

Belum ada pejabat Ukraina yang mengonfirmasi Izium direbut kembali, tetapi kepala staf Zelensky yaitu Andriy Yermak sempat mengunggah twit dengan emoji anggur. Nama Izium berarti "kismis."

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kontan.co.id, 7 September 2022, diberitakan sebelumnya,Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut sanksi yang Barat jatuhkan atas negaranya setelah invasi ke Ukraina sebagai ancaman bagi seluruh dunia, tapi untuk mengisolasi Moskow sia-sia di tengah poros menuju Asia.

Putin membuat komentar itu saat pidato di Forum Ekonomi Timur di Kota Vladivostok, Rusia, pada Rabu (7/9), sesaat sebelum pengumuman pemimpin Rusia itu akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping minggu depan di Uzbekistan.

Mengecam apa yang dia gambarkan sebagai "demam sanksi" di Barat, Putin bilang, langkah-langkah itu sebagai "upaya agresif yang tidak terselubung untuk memaksakan pola perilaku di negara lain, merampas kedaulatan mereka, dan menundukkan mereka pada kehendak mereka".

Baca Juga: Barista Hingga Pendiri Organisasi Ternama Satu Suara, Pemuda Papua Justru Dukung Kenaikan Harga BBM yang Kini Banyak Didemo Mahasiswa, Ternyata Ini Alasannya

Pernyataan itu muncul setelah Kremlin pada Senin (5/9) mengatakan, aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman tidak akan Rusia lanjutkan secara penuh sampai negara-negara Barat mencabut sanksi terhadap Rusia. Hanya, Putin membantah bahwa Moskow telah "mempersenjatai" pasar energi, seperti yang banyak pemimpin Eropa klaim.

Putin juga berusaha untuk menghilangkan anggapan bahwa sanksi oleh negara-negara Barat dan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, telah berdampak besar pada ekonomi Rusia.

Dia mengatakan, produk domestik bruto (PDB) Rusia di 2022 memang akan turun sekitar 2%.

Tapi, Putin mengungkapkan, surplus anggaran Rusia tahun ini akan mencapai 1,5 triliun rubel (US$ 24,5 miliar).

"Tidak peduli seberapa besar seseorang ingin mengisolasi Rusia, tidak mungkin melakukan ini," tegas Putin, seperti dikutip Al Jazeera. Sebab, "Peran negara-negara di kawasan Asia-Pasifik telah meningkat secara signifikan," ungkapnya.

Dia menambahkan, kemitraan Rusia di kawasan tersebut akan menciptakan peluang baru yang sangat besar bagi rakyat negeri beruang merah.

(*)

Source :Kompas.comKontan.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x