Perjanjian kerjasama tersebut antara lain: kontrak pembelian 6 pesawat tempur Rafale antara Kabaranahan Kemhan dengan Dassault, sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya. Sebagai informasi, mengutiphttps://aerocorner.com/aircraft/dassault-rafale/ harga pesawat temput Rafale per unit nya adalah US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,72 triliun (kurs Rp 14.344 per dolar Amerika Serikat). Artinya, anggaran yang dibutuhkan untuk membeli 6 pesawat tempur adalah sekitar Rp 10,32 triliun.
Lalu, MoU kerjasama di bidang research and development kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup, MoU kerjasama Program Offset dan ToT antara Dassault dan PT DI, MoU kerjasama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group, dan kerjasama pembuatan munisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition
Sementara itu Menteri Angkatan Bersenjata Prancis H.E. Mrs Florence Parly mengatakan, kunjungannya ini menjadi kesempatan untuk berbicara dengan Menhan Prabowo Subianto tentang berbagai program alutsista yang ingin dikembangkan Indonesia dengan dukungan Prancis dan Industri Pertahanan Prancis yang profesionalisme dan kualitasnya diakui di seluruh dunia. Prancis bertekad mendukung secara aktif program-program strategis besar Indonesia dan mendukung pengembangan industri pertahanan Indonesia yang solid.
“Indonesia yang menjatuhkan pilhan untuk menggunakan Pesawat Rafalle menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis. Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerjasama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” ujar Menteri Parly.
Sebagai informasi, Indonesia dan Prancis telah menjalin kerja sama pertahanan yang kuat, khususnya di bidang alutsista. Kerja sama pertahanan di bidang pendidikan dan pelatihan antara lain, kegiatan program pertukaran kunjungan; rencana kunjungan marinir Indonesia ke Kaledonia Baru; lebih dari 300 personel militer Indonesia telah menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan di Prancis. Program pendidikan yang dilaksanakan di Perancis pada tahun 2021 adalah pendidikan setingkat Seskoad dan Sekolah Spesialisasi AL.
Turut hadir pada kunjungan kehormatan ini, Menteri Angkatan Bersenjata Republik Perancis didampingi Duta Besar Perancis untuk Indonesia Mr Olivier Chambard, Kepala Kabinet Militer Perancis Mr. Fabian Mandon, Kasubdit Operasional Hubungan Internasional Mr. Arnaud Gaviard, Konselor Diplomatik Mr. Florian Escudie, Konselor Urusan Kerjasama Industri Mr. Simon Desindes.
Sedangkan, Menhan Prabowo didampingi oleh Wamenhan RI M. Herindra, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, Irjen Kemhan Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Rektor Unhan Laksdya Oktavian Amarula, Asisten Khusus Menhan di Bidang Manajeman Hanneg Letjen (Purn) Sjafrie Syamsudin, Asisten Khusus Menhan Bidang Lingstra Letjen (Purn) Hotma M. Pandjaitan, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Rodon Pedrason, dan Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari.
(*)