“Jadi akan ada emergency response team dari BSSN, Kominfo, Polri dan BIN untuk melakukan asesmen asesmen berikutnya,” kata Johnny kepada wartawan di kompleks Istana Negara, Senin (12/9/2022).
Lebih lanjut, Johnny mengajak insan media untuk tidak memberitakan hal yang memberikan dampak kebingunan kepada masyarakat.
Sebab, terdapat istilah istilah teknis yang menurutnya terkadang membuat media salah mengutip.
Dia mengajak semua pihak untuk bekerjasama menghadapi bahaya di ruang digital yang bentuknya tindakan kriminal digital.
“Ini harus kerja bersama sama, berbeda pendapat, pendapat-pendapat yang tidak sama itu normal dalam demokrasi, dihormati dalam demokrasi."
"Tapi pada saat dimana ada kepentingan negara secara keseluruhan, marilah kita jaga kekompakan,” ucap Johnny.
Terakhir, Johnny menyampaikan bahwa Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) telah disetujui di rapat tingkat I oleh Panja Komisi I DPR RI dan pemerintah.
“Kami sekarang tentu menunggu jadwal untuk pembahasan dan persetujuan tingkat II yaitu rapat paripurna DPR."
"Mudah mudahan nanti dengan disahkannya RUU PDP menjadi UU PDP akan ada payung hukum baru yang lebih baik untuk menjaga ruang digital kita,” jelas Johnny.
Sementara itu, dilansir dari hai-online.com, masih rame soal sepak terjang hacker Bjorka di media sosial, kini giliran netizen yang coba usut sosok di balik hacker tersebut.
Salah satu akun Twitter bernama Angelina Dea, membuat sebuah thread yang isinya tentang analisis tata bahasa Inggris yang digunakan Bjorka.