"Jadi rumah ini gua beli tanah, bener-bener Bang Kiwil enggak tahu kalau gue beli tanah. Bener-bener uang pribadi gue banget, enggak sepeser pun, enggak minta Bang Kiwil."
"Kalau bangunannya ada dari Bang Kiwil, ada dari gue juga. Jadi semua ini hasilnya fifty-fifty gue sama Bang Kiwil, tapi ya lebih besar dari Bang Kiwil. Soalnya waktu itu dia pendapatannya lebih besar," tambahnya.
Kini Rohimah hanya berharap rumah itu bisa segera terjual.
Jika rumah terjual, Rohimah akan membeli hunian baru dan kakinya kembali normal untuk memenuhi kebutuhan hidup anak mereka.
"Minta doanya aja, mudah-mudahan rumah ini cepet terjual dengan harga yang sudah saya tentukan. Terus saya beli rumah yang kecil, yang baru," harapnya.
"Saya bisa sehat lagi, normal lagi dan bisa mencari uang dengan sehat lagi, gak ada kendala apa-apa berkah dunia dan akhirat," lanjutnya.
Adapun Rohimah mencoba membandrol harga rumah dengan harga Rp 1 miliar.
Namun, harga tersebut tak pernah disepakati oleh calon pembeli.
Rohimah pun akhirnya memutar otak dan terpaksa menurunkan harga jual rumah.
"Aku harga dari 1 M lebih, sekarang aku buka semurah mungkin, aku buka 800 (juta) masih bisa nego," ungkapnya.
Di kondisi hidup yang serba susah itu, membuat Rohimah mencari pertanggungjawaban Kiwil untuk biaya sekolah anaknya.