TribunJakarta.com sempat mewawancarai pengalaman tak terlupakan Marullah.
Namun, pengalaman membekas saat memimpin jemaah haji itu terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Wali Kota Selatan.
Saat itu Marullah yang merupakan lulusan dari Universitas Islam Madinah masih berusia 36 tahun.
Ia membawa rombongan haji yang tengah berkumpul di Mina, sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah timur Kota Mekkah.
Marullah sempat kelimpungan setelah ada satu jemaah tiba-tiba menghilang dari rombongan.
"Hilang selama satu hari, dari Zuhur ketemu Zuhur lagi. Dicari enggak ketemu. Kita lagi mabit (bermalam, red) di Mina. Kita sudah putus asa," kata Marullah saat ditemui TribunJakarta.com di ruang kerjanya, Senin (8/7/2019).
Marullah menceritakan tiba-tiba didatangi pria paruh baya saat dirinya mencari peserta yang hilang itu.
Pria paruh baya itu bertanya keberadaan maktabnya (tempat pembagian kelompok haji) kepada Marullah.
"Pria paruh baya itu bukan rombongan kami, tapi saya beritahu bahwa maktabnya dekat saya, pria itu tetap kukuh minta diantarkan dengan bahasa Jawa," ujarnya.
Marullah yang agak jengkel dengan permintaan pria itu akhirnya mengantarkan ke maktabnya.
"Setelah diantarkan, ia mengucapkan terima kasih, kemudian saya balik melengos saja ke arah maktab saya. Tak disangka ketika balik salah satu peserta yang seharian hilang seketika muncul," katanya.