Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, di tengah keputusan akan tingkat suku bunga Bank Sentral China akhirnya Rusia dan China bertemu.
Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunBisnis, 16 September 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin memberitahu Presiden China Xi Jinping bahwa Rusia paham terkait dengan pertanyaan dan kekhawatiran China terhadap masalah invasi.
"Karena China mengatakan bahwa kedua negara dapat memberikan energi positif dan stabilitas ke dunia yang saat ini sedang kacau. Putin memuji China bahwa posisi China seimbang dalam masalah Rusia dan Ukraina, dan akan memberikan lebih jelas terkait dengan poisisi Rusia," ujar dia melalui risetnya, Jumat (16/9/2022).
Putin juga mengatakan bahwa Rusia mengecam apa yang dilakukan oleh Amerika di Taiwan, sehingga China bersedia bekerja sama dengan kawan lamanya, Rusia untuk menunjukkan tanggung jawab sebagai negara-negara yang besar, serta memainkan peran utamanya.
Presiden Xi tegas menolak untuk mengutuk invasi Rusia meskipun di desak oleh Amerika, yang berdampak Rusia juga menjanjikan solidaritas untuk China atas Taiwan.
"China dan Rusia seperti yang dikatakan bahwa persahabatan mereka tanpa batas. Bahkan China melalui Li Zhanshu mengatakan China memahami sepenuhnya apa yang dilakukan oleh Rusia," kata Nico.
Namun meskipun mendukung, China lebih suka menghindari pengiriman pasukan militer atau memberikan dukungan keuangan.
Sebab, ini akan membuat China mendapatkan sanksi ekonomi yang sudah diterapkan sebelumnya, apalagi seperti diketahui, hubungan antara China dan Amerika terus memburuk dengan titik balik, Pelosi mengunjungi Taiwan.
"Alhasil China marah dan melakukan balasan dengan latihan militer. Situasi dan kondisi terus berkembang, apakah China mampu bertahan dalam menghadapi pelemahan?" kata Nico.