Gridhot.ID - Misteri mayat termutilasi dan terbakar yang ditemukan di Jalan Marina Raya, Kota Semarang pada Kamis (8/9/2022) akhirnya terungkap.
Pihak kepolisian memastikan korban adalah PNS Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang bernama Iwan Budi Paulus (51).
Mengutip Tribunnews.com, informasi ini berdasarkan tes DNA yang telah dilakukan dimana hasilnya menunjukan angka 100 persen.
Tes DNA dilakukan tim Puslabfor Mabes Polri dari lima sampel yaitu tulang iga korban, tulang clavicula (enthong), sampel 2 DNA anak Iwan Budi.
"Ada sampel DNA dari laki-laki dan sampel DNA anak perempuan. 100 persen dipastikan kerangka Iwan Budi," Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.
Adapun Iwan Budi ditemukan tewas jelang dirinya menjadi saksi kasus dugaan korupsi di Kota Semarang.
Ternyata Iwan Budi sempat menyampaikan keterangan lisan kepada polisi sebelum dinyatakan hilang.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, melalui keterangan lisan Iwan Boedi menjelaskan soal anggaran sertifikasi tanah yang tak lengkap.
"Didapat keterangan lisan dari saudara Iwan Boedi proses pensertifikatan tahun 2010," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (16/9/2022).
Menurut keterangan Iwan, lanjut Iqbal, tidak terserapnya seluruh anggaran pensertifikatan tersebut disebabkan oleh alasan teknis.
"Yang bersangkutan juga bersedia memberikan keterangan," kata dia.
Dia menjelaskan duduk perkara Iwan Budi dipanggil kepolisian terkait dugaan kasus korupsi.
Menurutnya, pada 5 April 2020 lalu ada aduan dari Aliansi Masyarakat Kota Semarang soal dugaan korupsi.
"Aduan tersebut soal dugaan korupsi di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang," paparnya
Kasus itu terkait kegiatan pensertifikatan tanah fasum, fasos, dan utility dari PT KAL kepada Pemerintah Kota Semarang sebanyak8 bidang.
"Tanah tersebut bertempat di Kecamatan Mijen, Kota Semarang," imbuhnya.
Status penanganan aduan masyarakat adalah pengumpulan bahan keterangan dalam rangka lidik.
Penyelidik telah melakukan pengumpulan bahan keterangan dan klarifikasi.
"Ada lebih dari dua orang, sejak akhir 2021 dan 2022 ini yang sudah dimintai keterangan dan klarifikasi," imbuhnya.
Penyelidik pun sudah pernah bertemu dengan Iwan Budi selaku analisis kebijakan muda.
"Selain itu juga bertemu atasannya bernama Paijo," paparnya.
Berdasarkan pengakuan rekan kerja, Iwan Budi dikenal sebagai sosok yang pendiam, tekun dan fokus ketika sedang melakukan pekerjaan.
Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari mengatakan, Iwan Budi merupakan salah satu pegawai yang diandalkan di Bapenda Kota Semarang.
"Jadi orangnya pendiam dan tekun. Termasuk andalan kami di Bapenda Kota Semarang," jelasnya saat ditemui Kompas.com, Kamis (15/9/2022).
Selain itu, dia juga mengenal Iwan Budi sebagai sosok yang jujur, baik kepada sesama rekan kerja maupun kepada atasan di dinas.
"Sampai saat ini hampir tidak ada pelanggaran yang dilakukan dia," ujarnya.
Indriyasari mengaku kenal dengan Iwan Budi pada Januari 2022. Dia berharap kasus pembunuhan tersebut segera diungkap oleh pihak kepolisian.
"Kami tetap support pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," imbuhnya.
Dia juga mengaku sudah menerima surat panggilan kepada Iwan Budi untuk menjadi saksi kasus dugaan korupsi oleh Polda Jawa Tengah.
"Kepolisian sudah mengirimkan surat kepada kami untuk menugaskan Pak Iwan menjadi saksi untuk klarifikasi," ungkapnya.
Sementara itu, istri Iwan Budi, Theresia Onee Anggarawati (48) berpesan agar segera diketahui siapa yang melakukan pembunuhan kepada Iwan Budi.
"Harapan keluarga harus segera diketahui siapa pelakunya," jelasnya di rumahnya Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jumat (16/9/2022).
Dia berharap, kasus pembunuhan tersebut bisa dikawal hingga permasalahan yang ada di dalamnya selesai hingga diketahui siapa pelaku dan sebabnya.
"Tolong kawal terus masalah ini sampai selesai, tidak ada represif dari manapun," ujarnya.
Sampai saat ini, dia masih percaya jika suaminya merupakan orang baik. Terbukti sampai sekarang banyak orang yang mendukung suami tercintanya itu.
"Saya percaya Mas Iwan orang baik, banyak orang yang mendukung beliau, sampai sekarang banyak yang bersimpati," paparnya.
Terlebih, dia menganggap jika keluarganya merupakan orang kecil. Untuk itu, dia menginginkan agar kasus pembunuhan itu jangan sampai tenggelam.
"Kami itu orang kecil, jangan sampai kasus ini tenggelam," harapnya.
Terkait penyebab kematian korban, Kabid Humas Polda Jateng menyatakan saat ini kepolisian masih melakukan investigasi.
Tim Polrestabes dan Ditreskrimum Polda Jateng masih bekerja keras untuk mengungkap kejahatan tersebut.
"Kita mengumpulkan berbagai keterangan dan bukti tambahan," papar Kombes Pol M Iqbal Alqudusy.
(*)