Gridhot.ID - Dunia dikabarkan akan dipenuhi ketidak stabilan di masa depan.
Salah satunya adalah terkait ancaman perang.
Dikutip Gridhot dari Intisari, agen mata-mata CIA membocorkan kalau di tahun 2027 mendatang akan ada perang besar terjadi layaknya Rusia melawan Ukraina.
Wakil Direktur CIA David Cohen mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping ingin militernya mampu merebut Taiwan pada tahun 2027, menurut seorang koresponden CNN.
Namun, Cohen dilaporkan telah mengatakan bahwa badan tersebut masih percaya China menginginkan reunifikasi damai dengan pulau itu.
Pernyataan Cohen dilaporkan oleh jurnalis CNN Katie Bo Lillis, yang mengatakan bahwa Xi tidak mempersiapkan invasi tertentu ke Taiwan.
Melainkan menginginkan kemampuan untuk mengambil kendali Taiwan dengan paksa.
"Dia belum membuat keputusan untuk melakukan itu, tetapi dia telah meminta militernya untuk menempatkan dia pada posisi di mana jika itu yang dia ingin lakukan, dia akan bisa," kata Cohen mengutip Lillis.
"Masih penilaian (Komunitas Intelijen) secara keseluruhan bahwa kepentingan Xi di Taiwan adalah untuk mendapatkan kendali melalui cara-cara nonmiliter," katanya.
Meski begitu ancaman peperangan China dan Taiwan bisa berdampak lebih besar daripada Rusia dan Ukraina.
Desas-desus peperangan ini nampaknya juga sudah mulai tercium pemerintah Indonesia.
Dikutip Gridhot dari GridVideo, Menhan Prabowo baru-baru ini menerima kunjungan dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Jumat (16/9/2022).
Lebih mengejutkan lagi, dalam pertemuan tersebut Menhan Prabowo dan KSAD Jenderal Dudung membahas mengenai pembangunan pertahanan teriotrial RI.
Melansir dari Tribunnews.com, apalagi diketahui bahwa belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menekankan terkait pembinaan dan pembangunan kekuatan pertahanan teritorial RI.
Bahkan Presiden Jokowi menekankan terkait kekuatan pertahanan RI masuk dalam rencana pertahanan jangka panjang.
Diketahui arahan Presiden Jokowi tersebut diungkap dalam kunjungan kerjanya bersama Prabowo di Maluku.
Menanggapi terkait arahan Presiden, Prabowo pada bulan Juli lalu mengungkapkan bahwa pertahanan teritorial disebutnya sangat penting sebagai tulang punggung pertahanan negara.
Oleh karena itu, Prabowo telah bergerak cepat dengan mengejar alat utama sistem senjata (Alutsista) berteknologi tinggi untuk segera dimiliki Indonesia.
Ia mengatakan hal tersebut saat berbicara pada Seminar TNI AD VI Tahun 2022 di Gedung Jenderal Prof Dr Satrio Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) Bandung, Jawa Barat.
"Kita mengejar teknologi tinggi, tapi tulang punggung pertahanan kita, ya teritorial. Kita harus percaya pada pertahanan teritorial," kata Prabowo dalam Press Release Tim Media Prabowo Subianto pada Minggu (18/9/2022).
Prabowo pun mengimbau prajurit TNI AD agar senantiasa menyiapkan diri dengan turut pula mempelajari situasi terkini di dalam negeri dan dunia.
Pertemuan dengan KSAD ini juga dimaksudkan Prabowo untuk langkah awal perencanaan membangun prajurit TNI yang siap menghadapi kemungkinan terhadap ancaman bagi negara.
(*)