BMP-3F pertama kali tiba di Indonesia pada 2010 sebanyak 17 unit.
Kedatangan kedua BMP-3F pada 2013 sebanyak 37 unit.
Saat ini, BMP-3F disiagakan di Markas Pasukan Marinir 2 Resimen Kavaleri 2 Marinir Surabaya dan di Markas Pasukan Marinir 1 Resimen Kavaleri 1 Marinir Jakarta.
Tank amfibi BMP-3F mampu mengisi amunisi dari rak amunisi secara otomatis. Selain itu, amunisi yang digunakan juga lebih besar.
Selain itu, BMP-3F menggunakan amunisi berkaliber 100 mm, lebih besar dari PT-76 yang menggunakan amunisi 90 mm.
BMP-3F juga mampu menembakkan misil serta dilengkapi senjata lain berupa senapan mesin koaksial 30 mm dan PKT 7,62 mm.
Fitur tersebut tidak tersedia di PT-76.
BMP-3F kendaraan perang infanteri berat
Dilansir dari Antara, 4 November 2014, BMP-3F buatan Kurganmashzavod, Rusia, masuk dalam kelas amphibious infantry fighting vehicle, yang proyek pengembangannya dimulai sejak 1987.
BMP-3F memiliki bobot kosong 18,5 ton, panjang 7,14 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,4 meter.
Tank amfibi BMP-3F dapat membawa tiga orang awak, termasuk seorang komandan, dan tujuh personel bersenjata lengkap plus dua kursi tambahan.
Source | : | Kompas.com,Instagram,ANTARA News |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar