Di Twitter, sebuah video yang mengklaim barisan kendaraan militer menuju Beijing untuk kudeta disebarkan secara luas.
Namun video ini tidak bisa diverifikasi.
Isu kudeta China sendiri ramai dibicarakan oleh berbagai elemen di negara tetangganya, India.
Bahkan seorang politikus senior dari partai berkuasa saat ini, Partai Bharatiya Janata (BJP), Subramanian Swamy turut mengamplifikasi rumor tersebut.
Swamy mencuit rumor mengenai Xi Jinping yang dikudeta sepulangnya dari KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan.
“Apakah Xi Jinping menjadi tahanan rumah di Beijing? Ketika Xi berada di Samarkand belakangan ini, para pemimpin Partai Komunis China diperkirakan mendepaknya dari kepemimpinan angkatan bersenjata. Lalu tahanan rumah menyusul. Begitulah rumornya,” cuit Swamy.
Kalangan pakar sendiri ragu akan kebenaran rumor kudeta Xi Jinping.
Drew Thompson, mantan pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) untuk China, Taiwan, dan Mongolia menyebut rumor kudeta Xi Jinping “benar-benar kebohongan.”
Sementara itu, Aadil Brar seorang kolumnis media India The Print mengatakan untuk isu hubungan internasional dan China menyebut kabar dari China sejauh ini tidak menunjukkan situasi kudeta.
“Xi kemungkinan besar dikarantina usai kembali dari SCO. Tidak ada kudeta. Sepertinya banyak media alternatif di India menyebarkan rumor itu (kudeta),” cuit Brar.
Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 24 September 2022, diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Presiden China Xi Jinping bahwa pelanggaran sanksi ke Rusia atas invasi ke Ukraina merupakan "kesalahan besar".